Rabu, 03 Juli 2019

RIHLAH RELIGI MT.ALHAJRAIN KANDANGAN ATAU ASSA`ADAH BURDAH COMMUNITY KANDANGAN

Profile Singkat dari Assa`adah Burdah Community Kandangan.atau Majelis Alhajrain Kandangan 

Rihlah dan Bersilaturrahmi merupakan agenda kegiatan rutinan. Tujuan rihlah ke beberapa daerah terutama Keluarga, Ulama, Tuan Guru dan Tokoh Masyarakat yang kami temui di beberapa Kota di nusantara, banyak wawasan pengetahuan sejarah Islam yang kami temui. 

Indahnya Indonesia dengan beragam Adat dan Budaya serta ke elokan alam nya yang sangat menarik untuk di kunjungi. 

Ribuan petuah nasehat dan doa dari mereka mereka yang kami kunjungi apalagi pengetahuan tentang Islam di Indonesia dengan berbagai sejarahnya.

Assa`adah Burdah Community Kandangan, atau Majelis Alhajrain Kandangan berdiri pada tanggal 9 Maret 2008 / 1 Rabiul Awal 1429 H
Terimakasih sudah mengunjungi blog kami, mudahan mamfaat dan berkah.


Rihlah Silaturrahmi Keliling Nusantara 
Assa`adah Burdah Community Kandangan,atau Majelis Alhajrain Kandangan
Jelajah 15 PROPINSI DI INDONESIA  7 PULAU DI INDONESIA

1) PULAU JAWA, 
2) PULAU MADURA, 
3) PULAU BALI, 
4) PULAU SUMATERA, 
5) PULAU KALIMANTAN, 
6) PULAU SULAWESI
7) PULAU LOMBOK

2 NEGARA DI ASEAN:

1).SINGAPURA
2) MALAYSIA)

4 NEGARA TIMUR TENGAH:

1) QATAR
2) OMAN
3) YAMAN
4) SAUDI ARABIA


1.RIHLAH PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
A.BANJARMASIN
B.MARABAHAN, KAB  BARITO UTARA#2011 
C. PELAIHARI, KAB TANAH LAUT    #2007
D.BATULICIN , KAB TANAH BUMBU    #2003
E.KOTABARU KAB KOTABARU     #2010
F.BANJARBARU KOTAMADYA BANJARBARU #2005
G.MARTAPURA DATU KALAMPAYAN , KAB BANJAR
H.RANTAU , KAB TAPIN        #2010
I.KANDANGAN # 1976
J.BARABAI   , KAB HULU SUNGAI TENGAH,KERAMAT MANJANG #2006
K.AMUNTAI , KAB HULU SUNGAI UTARA      #
L.BALANGAN ,KAB BALANGAN    #2003
M.TANJUNG      , DATU NAFIS #2005

2.RIHLAH PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
A.PANGKALANBUN , KAB KOTAWARINGIN BARAT, KYAI GEDE #1997
B.SAMPIT, KAB KOTAWARINGIN TIMUR  # 2012, 2023
C.PALANGKARAYA, KOTA PALANGKARAYA #1997,2023
D.KAPUAS, KAB KAPUAS  #1997
E.LAMANDAU, KAB LAMANDAU  #1997
F. SUKAMARA, KAB SUKAMARA  #1997        
G.BONTOK, KAB BARITO SELATAN  # 1996
H.TAMIYANG LAYANG, KAB BARITO TIMUR  #2016
I.KUALA KURUN, KAB GUNUNG MAS, 2023

3. RIHLAH PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
A.BALIKPAPAN  #2015,2018, 2023
B.GROGOT  #2015
C.BONTANG  #2005, 2023
D. SAMARINDA  #2011,2018, 2023
E.TENGGARONG  #2011,2018, 2023  HABIB TUNGGANG PARANGAN
F.BERAU KAB TANJUNG REDEB 2023
G.SANGATA 2023

4. RIHLAH PROPINSI KALIMANTAN  UTARA
A.BULUNGAN KAB.TANJUNG SELOR 2023

5.RIHLAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT
A.KETAPANG  #2016, 2024
B.SANGGAU  #2016, 2024
C.SINGKAWANG  #2016
D.PONTIANAK  #2016, 2024
E.KUBU RAYA  #2016, 2024
F.MEMPAWAH  #2016, 2024

6.RIHLAH PROPINSI SUMATERA SELATAN(PALEMBANG)
A.PALEMBANG  #2011 KAMBANG GOCI
B.KAB OGAN KOMERING ILIR  #2011

7.RIHLAH PROPINSI SULAWESI SELATAN
A.KOTA MAKASSAR# 2015 BONTOALA
B.KAB GOWA             #2015
C.KAB.MAROS           #2015

8.RIHLAH PROPINSI SULAWESI TENGAH /2020
A.KOTA PALU
B.KAB.DONGGALA
C.KAB SIGI

9.RIHLAH PROPINSI BALI, 2014 &2022:
A.KOTA DENPASAR        #2014
B.KAB.JEMBRANA          #2014
C. KAB.KLUNGKUNG     #2014
D.KAB.BADUNG              #2014
E.KAB.KARANG ASEM, #2014
F. KAB.TABANAN           #2014

10.RIHLAH PROPINSI DKI
A.JAKARTA #2001

11.RIHLAH PROPINSI JAWA TIMUR
A.KOTA SURABAYA ,SUNAN AMPEL # 2001
B.KAB.MALANG  , KUSEN MALANG #2012
C.KAB.SIDOARJO
D. KAB.JEMBER   TANGGUL #2012
E. KAB.BANGKALAN              #2013
F. KAB.PASURUAN BANGIL  #2007,2018 DAWUR
G. KAB. GERSIK                       #2007
H. KAB.BLITAR                        #2007
I. KAB.LAMONGAN                #2007
J. KAB. TUBAN                        #2007
K. KAB.BANYUWANGI          #2014
L.LAWANG                               #2012

12.RIHLAH PROPINSI JAWA BARAT
A. KOTA.BOGOR         #2011
B.KAB.DEPOK,            #2011
C. KAB.CIREBON        #2007
D. KOTA BANDUNG  #2007

13. RIHLAH PROPINSI JAWA TENGAH
A. KAB.KUDUS                      #2007
B. KAB.REMBANG LASEM #2007
C. KAB.DEMAK                     #2007
D. KAB.PEKALONGAN        #2007
E. KOTA SEMARANG           #2017
F. KAB.KARANG ANYAR    #2017
G.KAB MAGELANG             #2017

14.RIHLAH PROPINSI DIY YOGYAKARTA #2017
A. KAB SLEMAN(TEMPEL)     #2017
B. KAB GUNUNG KIDUL         #2017
C. KOTA YOGYAKARTA          #2017

15.RIHLAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT #2022
A. KOTA MATARAM
B.KAB LOMBOK TIMUR (PANCOR)
C.KAB PUJU LOMBOK TENGAH
D.KAB LOMBOK BARAT (LEMBAR)


LUAR NEGERI:


1.RIHLAH MALAYSIA
a..Melaka,
b. Kuala Lumpur
c. BATU PAHAT,Tanah Pekuburan Islam Bukit Cermai, Batu Pahat,
d. Johor, #2011

2.RIHLAH SINGAPURA
(Jl Palmer Road Makam Habib Noh Alhabsyi , #2011

3.RIHLAH QATAR (Doha)-13 Mei 2018
4.RIHLAH OMAN  14 dan 19 Mei 2018
1). Kota Salalah
2). Kota Mirbath

5.RIHLAH YAMAN-15 s.d 19 Mei 2018
1). Kota Tarim
2). Kota Maseleh
3). Kota Husaisah
4). Kota Sewun
5). Kota Huraidhoh
6). Kota Inat
7.) Kota Hud

6.UMROH SAUDI ARABIA- 20 s.d 25 Mei 2018
1). Kota Madinah
2). Kota Mekkah
3). Kota Jeddah
**********************

#Catatan Perjalanan Rihlah Mt.Alhajrain Kandangan 
atau Assa`adah Burdah Community Kandangan 

 Propinsi Kalimantan Barat
Kota Pontianak, Mempawah dan Kubu Raya
3,4,5,6,7,8,9 Pebruari 2024

Sabtu, 3 Pebruatri 2024
Napak Tilas Jejak Langkah Ulama Aulia Shalihin Pontianak untuk yang kedua kali bagi penulis. kunjungan  pertama tahun 2016).
Rihlah Pontianak 2024

Bermula Malam Ahad, 3 Pebruari 2024, keberangkatan sebanyak 11 org dari kota Kandangan. Pukul 02.46 dinihari

Rihlah Pontianak 2024

Di nakhodai, Bang Ijul Owner Toko Baju 99 Kdg Hulu, beserta Bang Usi, Haji Alfianor Kapuh driver rombongan, Haji Yunus Owner Toko Banjar , Imam Mesjid Raudah Haji Mawardi, Pak Ancol, Mas Jamal, Habib Haris, Bang Anet, Azis, Habib Fuad,

Bertolak menuju Pontianak, perjalanan estimasi sekitar 25 jam atau 1.311 KM.(Kandangan Kalsel-Pontianak Kalbar)

 Ahad, 4 Pebruari 2024

Rombongan mampir sebentar di Km 18 Anjir Kab Barito kuala,di salah satu warung nasi kuning,sarapan pagi. Terasa perut menjadi hangat dan padat berisi karena minum teh anget. Pada pukul 06.10 WITA pagi.

Sarapan pagi

Saat adzan dhuhur, kami istirahat sejenak makan buras lepat bawaan dari kota kandangan di desa kereng pangi kotawaringin timur d rumah saudaranya Bang Usi atau Muhammad Sanusi

Rombongan memasuki gerbang kotawaringin barat atau pangkalanbun, sejenak kami abadikan foto bersama. Memasuki simpang runtu sekitar 70 KM, mobil yang kami tumpangi tiba lagi di kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau pada pukul 22.02 wib.

Perbatasan Kotim-Kobar Kalteng

Istirahat satu malam, persiapan untuk 9 jam atau 504 km lagi perjalanan menuju kota pontianak Kalimantan Barat.

Penginapan Borneo Syariah, berada di Kota Nanga Bulik, bersih sangat nyaman dan murah,pas bagi dompet kami kami.


Penginapan Borneo Indah Lamandau

Senin, 5 Pebruari 2024,

Pukul 07.30 WIB Setelah sarapan pagi kami cek out dari penginapan Borneo Syariah Kec Nanga Bulik Kalteng selanjutnya menuju pontianak, setibanya diperbatasan Kalteng dan Kalbar rombongan dari Kandangan langsung foto foto bersama sekitar pukul 10.48 WIB jelang siang hari. 

Perbatasan Kalteng Kalbar

Rombongan telah melewati beberapa desa dan kecamatan; di antaranya Kec Nanga Tayap Kalbar, Kec Simpang Hulu Kab Ketapang Kalbar, setelah 7 jam dari Nanga Tayap  rombongan tiba di Hotel Merpati Pontianak pada jam 22.30 WIB, kami semua langsung istirahat mandi dan solat. Perjalanan melelahkan namun menyenangkan

 

Selasa, 6 Pebruari 2024

Silaturrahmi, Rihlah dan Ziarah dimulai pukul 08.43 pagi, rombongan menuju jalan tanjung raya 2 Pontianak Timur ke rumah Hubabah Anisah binti Yusuf Al Haddad yang berusia 107 tahun.

Rumah Keluarga Babah  Anisah Alhaddad

Kedatangan kami di tunggu oleh anaknya Hubabah, AlHabib Ahmad bin Ali bin Yahya. Semua jamaah rihlah silaturrahmi sangat gembira karena agenda utama adalah silaturrahmi dengan beliau, pertemuan Suka cita dari kami semua, Allah SWT perkenankan rombongan dapat bersua, doa terus mengalir dari mulut beliau, satu persatu kami berhadapan memandang wajahnya, wanita shalihah, Akhlaknya nomor satu, ramah santun dan sangat menyangi tamu tamunya.

Setelah selesai kami di persilakan menyantap hidangan jamuan makan pagi, menu nasi arab nasi kabsyah.Tamu sudah pada berdatangan menuju kamar hubabah, tamu yang berbarengan dengan rombongan kami juga ada dua perempuan dari Jakarta. Kami mendapatkan guide untuk keliling kota Pontianak, yaitu Alhabib Ahmad Suib Alqadri

Setelah selesai, kami pamitan sama Hubabah dan Habib Ahmad Bin Yahya anak beliau. Mobil Hiace menuju Istana Kadariyah, mengunjungi situs Kerajaan Nusantara dan Kerajaa  Islam.

Istana Kadariyah Pontianak

 Alhamdulillah kami  bisa bertemu dengan Sultan Pontianak ke IX Sultan Mahmud Melvin Al Qadri.

Selesai dari Istana Kadariyah lanjut ke Mesjid Jami Habib Abdurrahman Al Qadri, untuk sholat. 

Mesjid Jami Habib Abdurrahman Alkadri Pontianak

Selesai sholat lanjut ke Kampung Saigon. Ziarah ke makam allimul allamah Tuan Guru Haji Muhammad Yusuf Saigon al-Banjari (meninggal 1 September 1942) adalah ulama keturunan dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari yang merupakan ulama besar dari Kesultanan Banjar.Setelah cukup lama merantau Muhammad Yusuf Saigon kembali ke Pontianak bersama istrinya Putri Sarijah dan anak-anaknya dengan membawa bibit-bibit karet. Di Kampung Saigon sekarang inilah ia membuka hutan dan membangun perkebunan karet yang luas. Perkebunan karetnya maju pesat dan usahanya mengantarkannya menjadi saudagar kaya pada saat itu. Pada saat pembukaan tempat itu, dia memberikan nama kampung itu dengan Kampung Saigon. Nama itu diberikan untuk mengenang istrinya yang berasal dari Saigon, Vietnam Selatan. Ia yang awalnya bernama Muhammad Yusuf Al-Banjari mengganti namanya menjadi Muhammad Yusuf Saigon.

Dirumah keluarga Syeikh Yusuf Saigon

Syeikh Yusuf Saigon meninggal pada bulan Desember 1942 dalam usia ke-103 tahun. Makamnya berada di areal pemakaman keluarga H Muhammad Yusuf Saigon yang terdapat di jalan Yusuf Karim. Kampong Saigon sekarang ini menjadi nama kelurahan dengan nama yang sama yakni Kelurahan Saigon.(dikutip dari salah satu laman di internit)


Kawah memasak nasi

Setelah selesai dari Makam allimul allamah Tuan Guru Haji Muhammad Yusuf Saigon al-Banjari pukul 11.10 WIB, mobil lanjut menuju Pekuburan Keluarga Kerajaan Batu Layang makam Sultan Habib Abdurrahman bin Husin Al Qadri Batu Layang,

Pemakaman Batu Layang

Terus kunjungan silaturrahmi ke rumah Habib Ahmad bin Sholeh Al Qadri di Batu Layang, salah satu tokoh habaib pontianak

Sepulang dari rumah Habib Ahmad, mobil menuju Tugu Khatulistiwa, icon kota Pontianak. 

Tugu Khatulistiwa Pontianak

Lanjut ke kampung Arab gang muthahar ziaroh ke makam AlHabib Soleh bin Alwi Alhaddad, Habib Said bin Salim Vad'aq dan Habib Husin bin Abu Bakar Alkaff. Habib Soleh ulama yang berasal dari Hadramaut. Habib Husin orang yang pertama bermakam di Kampung Arab Gang Mutahar

Setelah dari kampung arab gang muthahar, rombongan menuju kampung luar menziarohi makam Habib Yusuf bin Muhammad Dahlan Al Qadri. 


makam Habib Yusuf bin Muhammad Dahlan Al Qadri. 

Di pemakaman ini terakhir pelaksanaan rihlah pada hari selasa 6 Pebruari 2024, selanjutnya rombongan menuju Hotel Merpati lagi untuk istirahat persiapan hari rabu 

Rabu, 7 Pebruari 2024

Rihlah Safar Ziaroh dan Silaturrahmi di Kalimantan Barat 2024 Napak Tilas Jejak Langkah Ulama Aulia Shalihin Pontianak di mulai lagi sebelumnya kami sarapan pagi nasi kuning di depan hotel, 07.45 WIB keluar dari Hotel Merpati jalan Imam Bonjol Pontianak menuju Pelabuhan  Rasau Kab Kubu Raya. 

Ke Kubu jalan lintas sungai

Rombongan di arahkan guide Habib Suib Alqadri menuju pelabuhan, setelah tiba di pelabuhan, rombongan naik spedboat 2 buah seharga Rp.1.800.000 menuju Keraton Kubu. Hampir 1 jam kami tiba di keraton kubu ziarah ke makam Habib Idrus bin Abdurrahman Alaydrus Sultan Kubu atau Raja Kubu ke 1. Selesai ziarah, rombongan 2 buah sped boat kembali lagi menuju Pelabuhan Rasau Jaya.


Kubu

Kesultanan Kubu, Kalimantan

Kerajaan Kubu adalah pendirinya yaitu Syarif Idrus yang menggunakan Sayidis Syarif Idrus bin Abdurrahman Al Aydrus, Tuan Besar Raja Kubu yang pertama.

Sebelum mereka ini membentuk sebuah Kerajaan Kubu, mereka sebenarnya telah sempat belayar dan berniaga serta berlabuh di Palembang, Semarang, Sukadana dan Mempawah. Kedudukan strategis Kerajaan Kubu yang terletak di Sungai Kapuas telah menarik minat untuk Syarif Idrus membina sebuah kerajaan di sana ditambah lagi mendapat sokongan dari masyarakat pribumi seperti etnik Dayak di wilayah tersebut.

Kerajaan Kubu dikatakan telah berjaya menarik minat ramai saudagar dari Negara Atas Angin untuk berniaga dan hal ini telah memungkinkan kemakmuran dan kekayaan Kerajaan Kubu sebagai sebuah kerajaan yang kuat pada masa itu. Menurut cerita, Kerajaan Kubu sebenarnya didirikan di dalam sebuah kubu (benteng) yang diperbuat dari kayu dan tanah liat sehingga menjadikannya sebuah kubu yang kuat dan mampu bertahan dari serangan musuh pada waktu itu.

Sesuai dengan asal keturunan dari Bani Alawi, Syarif Idrus telah sentiasa memberi sokongan untuk menjadikan Kerajaan Kubu sebagai basis pengembang syiar Islam di seluruh kepulauan Borneo pada masa itu. Pembinaan Masjid Jami Khairussa’adah telah memungkinkan hal ini berjalan, apalagi baginda memohon bantuan dari penyiar (muballigh) Islam dari Yaman untuk membantu baginda di dalam urusan pengembangan agama Islam.

Kerajaan Kubu ini, meskipun sudah dibubarkan setelah diserahkan menjadi sebahagian dari Republik Indonesia pada kurun ke-19 M.(mengutip dari laman jaringan santri di internit)

Kemudian Mobil kami dari pelabuhan memuju Pasar Pontianak untuk beli oleh oleh, keliling keliling dalam kota Pontianak tak terasa jelang maghrib kami berangkat menuju Kabupaten Mempawah.

Perjalanan akan di tempuh 80 KM atau 2 jam rombongan menuju Mempawah Timur Desa Setigi ziarah ke makam Alhabib Husin bin Ahmad Al Qadri Jamalullail, orang tua Sultan Pontianak ke 1, Alhabib Abdurrahman bin Husin Alqadri jamalullail.

Habib Husein bin Ahmad Alkadrie lahir di Tarim Ar-Ridha Hadralmaut, Yaman Selatan, pada tahun 1120 H/1708 M. Nama lengkapnya adalah As-Saiyid/as-Syarif Husein bin al-Habib Ahmad/Muhammad bin al-Habib Husein bin al-Habib Achmad Alkadrie, atau disebut juga dengan nama Jamalul Lail dan Ba ‘Alawi, nasabnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Nama besarnya adalah Tuan Besar Mempawah.

Habib Husein dididik dengan ajaran-ajaran Islam oleh orang tuanya hingga berumur 18 tahun. Setelah itu ia tidak hanya belajar Islam, namun juga belajar ilmu pengetahuan umum. Ia pernah mengembara ke negeri Kulaindi dan tinggal di sana selama empat tahun. Di salah satu kota besar di Yaman Selatan ini, ia belajar tentang ilmu agama dan juga ilmu pengetahuan umum kepada Sayyed Muhammad Hamid. Akhirnya ia menguasai disiplin ilmu pengetahuan agama dan umum serta memiliki wawasan luar negeri yang mendalam. Bahkan, ia juga belajar ilmu pelayaran dan perdagangan, dan bergabung dengan usaha pelayaran dagang di sekitar Teluk Persia sampai ke Kalkuta dan di pantai barat Afrika. Di Kalkuta ini ia juga sempat belajar banyak hal.

Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang amat memadai ini, Habib Husein terdorong untuk menambah pengalamannya dengan berlayar lebih jauh lagi ke negeri Timur, yang banyak terdapat kerajaan-kerajaan Islam. Motivasinya tidak hanya untuk berdagang, namun juga untuk menyebarkan ajaran Islam. Ia termasuk dalam kelompok “empat sahabat” yang pergi ke wilayah Timur (Indonesia). Tiga ulama lain yang turut beserta dengan dirinya adalah: Saiyid Abu Bakar al-‘Aidrus (dengan gelar Tuan Besar Aceh) yang menetap dan wafat di Aceh, Saiyid Umar as-Sagaf (Tuan Besar Siak) yang menetap, mengajar, dan wafat di Siak, Saiyid Muhammad bin Achmad al-Qudsi (Datuk Marang), yang menetap dan mengajar di Terengganu.

Habib Husein kemudian melanjutkan pengembaraan ke Aceh. Ia menetap di sana selama satu tahun dengan tujuan menyebarkan Islam dan mengajarkan kitab. Ia kemudian melanjutkan pengembaraannya ke Siak, Betawi (tinggal selama tujuh bulan), dan Semarang (menetap selama dua tahun). Ketika menetap di Semarang, ia berteman baik dengan Syeikh Salim bin Hambal. Keduanya kemudian pergi berlayar ke negeri Matan. Sesampainya di sana mereka kemudian menemui Sayid Hasyim al-Yahya dengan gelar Tuan Janggut Merah, seorang ulama yang hebat, gagah, dan berani.

Habib Husein wafat pada pukul 02.00 petang, tepatnya pada tahun 1184 H/ 1771 M, di Sebukit Rama Mempawah, dalam usia 64 tahun. Ia pernah berwasiat bahwa yang layak menggantikan dirinya sebagai mufti Mempawah adalah Syeikh Ali bin Faqih al-Fathani, ulama asal Patani, Thailand Selatan. Untuk melaksanakan wasiat tersebut, pihak pemerintah Kesultanan Mempawah kemudian melantik Syeikh al-Fathani sebagai mufti di kesultanan ini dengan gelar Maharaja Imam Mempawah.(mengutip dari sebuah laman di internit)

Selesai ziarah, rombongan dari Kandangan menuju kota Pontianak tepatnya ke kawasan Kamboja Gang Malaya Rt.2.Rw.3, Jalan Tanjungpura, Kelurahan Kampung Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan Ziarah ke makam Alhabib Sayid Syarif Hamid bin Ahmad Ba'bud, menurut guide kami, beliau orang yang lebih duluan bermakam di Pontianak sebelum Sultan Pontianak ke 1 ziarah pada pukul 23.50 WIB, Sayid Syarif Hamid adalah seorang ulama kelahiran Kota Tarim, Hadramaut. Di usia muda, Sayid Syarif Hamid telah meninggalkan tanah Hadramaut mengembara ke jazirah Timur Jauh, hingga sampai Pantai Barat Kalimantan.

Pada suatu masanya, Sayid Syarif Hamid dinikahkan oleh Habib Husin dengan anak bungsunya, bernama Syarifah Nur al-Qadrie. Di dalam ikatan pernikahan itu, mereka dikarunia dua anak bernama Pangeran Syarif Syaikh dan Syarifah Fathimah.

Sayid Syarif Hamid sepeninggal Tuan Besar Mempawah (sekarang menjadi nama kabupaten Mempawah) memiliki peran penting di tengah keluarga al-Qadri, hingga tercatat dalam sejarah tentang keterlibatannya dalam perencanaan pembangunan negeri baru, bernama Pontianak.

Syarif Abdurrahman sebagai pemimpin keluarga al-Qadri perlu mendengar pendapat dari ulama yang menjadi saudara iparnya untuk memutuskan hijrah ke negeri baru. Pada gilirannya, berdasarkan mufakat di tengah keluarga, Sayid Syarif Hamid turut memimpin kepindahan keluarga al-Qadri keluar Mempawah.

Tahun 1771 M, satu kapal besar dan 14 kapal penjajah menyusuri lautan Pantai Barat Kalimantan, berlanjut memasuki Sungai Kapuas Kecil. Di suatu petang hari, mereka sampai di Pulau Pontianak. Sayid Syarif Hamid ba bud adalah salah satu ulama yang turut hadir dalam rangkaian peristiwa tersebut.

Mereka selama lima hari berjihad memantapkan diri memilih Pontianak. Pada akhirnya, pulau tersebut dipilih untuk dijadikan negeri. Mereka dengan segera membuka hutan dan membuat rumah besar untuk memulai kehidupan baru.

Sayid Syarif Hamid ketika Syarif Abdurrahman al-Qadri memimpin negeri, terlibat di dalam tata kelola pemerintahan, terutama terkait dengan kapasitasnya sebagai ulama. Namun, pada 22 Rajab 1213 H ulama generasi pertama Pontianak itu kembali ke sisi-Nya selanjutnya menuju Hotel Merpati jalan imam bonjol dekat dengan hotel merpati yang kami tempati selama beberapa hari di pontianak

Selesai sudah prosesi Rihlah Safar dan Ziaroh Silaturrahmi Kalimantan Barat 2024 di Kota Pontianak

Kamis, 8 Pebruari 2024

Siap siap paginya kami chek out dari Hotel Merpati, pulang ke Kandangan Kalsel, sebentar sarapan pagi nasi kuning lagi yang berada di depan hotel

Sarapan Naskun

Berangkat dari kota Pontianak pada pukul 08.30 WIB menuju Kandangan , pukul 19.30 WIB tiba di Perbatasan Kalbar Kalteng,setelah istirahat sebentar di lanjutkan lagi perjalanan menuju Nanga Bulik Kab Lamandau Kalteng. Di Lamandau lah kami istirahat inap satu malam di rumahnya Pak Haji Fansyah asli orang Amuntai yang sdh menetap selama 30 tahun, pukul 22.30 WIB kami tiba di Nanga Bulik,istirahat solat dan langsung tidur

 Jumat, 9 Pebruari 2024

Setelah makan sarapan paginya,kami berangkat lagi menuju kota Kandangan pukul 08.00 WIB,alhamdulillah tiba jam 11.10 WIB d mesjid nurul hidayah km 124 desa danau seluluk  Kab Seruyan,untuk melaksankan solat jumat, setelah sholat jumat dan makan siang lanjut lagi ke kandangan.Tiba d8 mesjid pancasila rantau untuk solat subuh, dan pukul 07.00 WITA rombongan dengan selamat di kota kandangan dengan sehat dan selamat.Alhamdulillah


Beli Oleh oleh

 والله عالم بشواب

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِمْ * وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِمْ

وَأَمِتْنَا فِى طَرِيْقَتِهِمْ * وَمُعَافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ

 

#Catatan Perjalanan Rihlah Mt.Alhajrain Kandangan 
atau Assa`adah Burdah Community Kandangan 

Family Gathering Keluarga Besar Majelis Alhajrain Kandangan
Kota Martapura-Banjarbaru-Pelaihari
5 dan 6 Agustus 2023

Sabtu, 5 Agustus 2023
Berawal perjalanan dari majelis alhajrain kandangan pada pukul 08.30 wita, satu persatu jamaah family gathering di jemput. Tujuan pertama ziarah ke tempat Maqbaroh Kubah Abah TGKH Riduan Baseri atau Abah Guru Kapuh

Setelah dari Kandangan, rombongan tiba di Sekumpul langsung menuju maqbaroh Abah Guru Sekumpul.

Lanjut menuju Cempaka Banjaru
 Ziarah selanjutnya ke maqbaroh Syarifah Badrun binti Yusuf Al Qodiry Al Hasani di Cempaka


  Lalu ke makam Habib Muhammad bin Abdullah Alatas di Batutungku Pelaihari


Silaturrahmi ke rumah Habib Abdullah bin Husin Alhabsyi

Silaturrahmi ke rumah Habib Husein bin Ali Assegaf

Ahad, 6 Agustus 2023 
Rombongan di Pantai Batakan Lama, nginap satu malam,acara malam mingguan di isi dengan pembacaan maulid
Ziarah ke maqbaroh Datu Pamulutan Pulau Datu

Kebersamaan-Keikhlasan dan istiqomah
Menuju Pulau Datu, menyeberang pulau
Santui sejenak

                                                        **********************
#Catatan Perjalanan Rihlah Mt.Alhajrain Kandangan 
atau Assa`adah Burdah Community Kandangan 

Rihlah 1.149 KM
ke Kota Bulungan Propinsi Kalimantan Utara
Kota Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Berau Propinsi Kalimantan Timur
10,11,12,13,14 Juni 2023

Jum`at, 09 Juni 2023
Pukul 23:00 wita, Dimulai Perjalanan Rihlah Kalimantan Utara dan Timur sepanjang  1.149,8 KM(belum PP).  Majelis Ta`lim Alhajrain Kandangan. Naik mobil Hiace berangkat dari rumah menuju Kota Bulungan Kalimantan Utara, satu persatu jamaah di jemput oleh Bang Usi dan peserta lainnya, Bang Ijoel, Bang Anit, Bang Oyong, Ustadz Aman Rantauan, Ustadz Udin Baru, Abuya HM.Mawardi, Pak HM Yunus, Pak Sriyono, Pak H.Kastalani, Pak Abdul Azis, H.Abu Hurairah Hantarukung, Pak Ancol,Pak H.Khairani Loklua.
Penjemputan peseta rihlah kaltara 2023
Penjemputan peseta rihlah kaltara mt.alhajrain

Sabtu, 10 Juni 2023
Bebulu salah satu di kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara Kaltim, rombongan kami sarapan pagi makan nasi kuning plus Lapat Buras bawaan dari Kota Kandangan
Sarapan pagi di Kota Bebulu Kaltim
Sarapan pagi di Kota Bebulu Kaltim
Sarapan pagi di Kota Bebulu Kaltim
 Naik KMP menuju Kota Balikpapan Kaltim


Setelah turun dari KMP Fery penyeberangan Penajam Balikpapan sekitar 1 jam kami tiba di Makam KH Ahmad Syarwani Zuhri  Albanjary. Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari, Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 19, Balikpapan Utara pada pukul 10.07 wita, 
Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari


Setelah keluar  Tol Palaran Balikpapan - Samarinda Rombongan, Rihlah Kaltara 2023 dari Kandangan tiba di Makam Habib Ali bin Abdullah Bahasim. di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda pada pukul 13.42 wita, 
Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda
Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda


16.05 wita,  Rombongan rihlah tiba di Makam  Syekh Abu Thalhah Bin Mufti HM As'ad Al Banjari, di Jalan KH Ahmad Muksin Gang Kubur Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong Kab Kutai Kertanegara

Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong Kab Kutai Kertanegara

Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong Kab Kutai Kertanegara


Ahad, 11 Juni 2023
Subuh kami sholat berjamaah di salah satu mesjid Kota Sangata Kab Kutai Timur Kaltim, karena seharian belum mandi, maka kami semua peserta mandi dan dan sarapan pagi nasi kuning di salah satu warung makan.

Pukul 01.00 wita siang kami tiba di salah satu kecamatan wahau berau kaltim untuk mengisi BBM dan  makan siang

Pukul 22.00 wita, rombongan tiba di Kota Berau Kaltim, setelah mandi dan istirahat di rumah Pak Haji  H Udin  yang sudah lama berdomisili di Kota Berau kami menuju Makam Alimul ‘Alamah Qodhi Haji Muhammad Ali Djunaidi bin ‘Alimul Fadhil Qadhi Haji Muhammad Amin bin  ‘Alimul ‘Alamah Mufti Haji Djamaluddin bin Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari Kampung Banjar Batumiang Tanjung Redeb Berau
Kampung Banjar Batumiang Tanjung Redeb Berau
Kampung Banjar Batumiang Tanjung Redeb Berau
Kampung Banjar Batumiang Tanjung Redeb Berau
Jamaah Mt.Alhajrain Kandangan


Mampir ke Masjid yang di dirikan oleh Alimul ‘Alamah Qodhi Haji Muhammad Ali Djunaidi bin ‘Alimul Fadhil Qadhi Haji Muhammad Amin Albanjari
Mesjid di Kampung Banjar Batumiang Tanjung Redeb Berau


Senin, 12 Juni 2023
Setelah sarapan, menuju TPU.Tanjung Selor Bulungan Kalimantan Utara. Provinsi baru pecahan Kalimantan  Timur. Dengan menempuh jarak 119 Km akhirnya kami tiba di Turbah Alawiyyin Tanjung Selor Bulungan TPU Kamboja Jalan Kamboja.
Berdoa sebelum berangkat
 
Peserta Rihlah Kaltara 2023 
Mt.Alhajrain Kandangan

Pada pukul 10.33 wita tiba di makam ;
1.Habib Ahmad bin Muhsin Alkaff, pendiri Mesjid Jami Habib Ahmad Alkaff Bulungan
2.Habib Abdullah bin Muhsin Aljufri
3.Habib Abdurrahman bin Abu Bakar Aljufri
4.Habib Ahmad bin Ali Alaydrus
5.Habib Umar bin Abdurrahman Alaydrus
6.Habib Abdullah bin Alwi Alaydrus
TPU.Tanjung Selor Bulungan
TPU.Tanjung Selor Bulungan
TPU.Tanjung Selor Bulungan



Kami setelah dari TPU.Tanjung Selor Bulungan Kalimantan Utara, jemaah rihlah menuju jalan imam bonjol tanjung selor hulu kecamatan tanjung selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, Hanya 5 menit dari Pemakaman TPU Kamboja.

Rombongan lanjut menuju Mesjid jami Habib Ahmad Alkaff yang di dirikan Oleh Habib Ahmad bin Muhsin Alkaff
Mesjid Jami Habib Ahmad Alkaff


Setelah dari Mesjid Jami Habib Ahmad Alkaff .Tanjung Selor Bulungan Kalimantan Utara, jemaah rihlah jalan lagi menuju Pulau Derawan Kabupaten Berau Tanjung Redeb u Kalimantan Timur. 

Pukul 17.00 kami tiba di Pelabuhan Tanjung Batu Berau Kaltim untuk menyeberang menuju Pulau Derawan Kaltim

Sekalian mengunjungi makam Syeihk Syarif Iberahim

Naik speed boat menuju Pulau Derawan.




Selasa, 13 Juni 2023
Pagi hari selasa kami semua sudah siap perjalanan pulang menuju Kota Kandangan Kalsel. Hampir waktu habis di perjalanan menuju Kota Samarinda melewati Kota Sangata dan Bontang
Izin pamit dengan Pak Udin Berau Tuan Rumah selama kami di Berau Kaltim

Rabu, 14 Juni 2023
Kami tiba di Kota Samarinda pada pukul 01.00 wita subuh rabu setelah dari Kota Bontang, kemudian kami tidur istirahat menunggu sholat subuh di Mesjid Islamic Center Samarinda Kaltim
Lanjut sarapan pagi di warung nasi kuning acil dan mampir ke toko khas kuliner oleh oleh samarinda menbeli Amplang, lanjut pulang menuju di Gunung Rambutan mampir sholat dan makan siang terus mandi
Gunung Rambutan Kaltim
Istirahat di Gunung Rambutan Kaltim


Lanjut makan malam di salah satu Cafe Kota Barabai dan pulang menuju Kandangan
Istirahat makan malam di salah satu Cafe Kota Barabai 
Istirahat makan malam di salah satu Cafe Kota Barabai 

Seluruh jamaah rihlah Kaltara Mt.Alhajrain 2023 akhirnya tiba di rumah masing masing, semoga berkah dan berlanjut tali silaturrahmi

Mohon maaf apabila ada kesalahan, keliru, ketinggalan dalam penulisan nama,gelar,alamat, kota dan lain sebagainya dan akan kami perbaiki kembali.Terimakasih


**********************
#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan 
atau Majelis Alhajrain Kandangan
ke Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah
10,11,12 Maret 2023

Jum`at, 10 Maret 2023
Berangkat dari rumah menuju Kota Sampit, satu persatu jamaah di jemput oleh Mas Arif beserta saudaranya Mas Nanang menjemput ke Majelis Alhajrain. 


Berawal pukul 05.000 wita atau subuh jum`at mobil rombongan kami pergi meninggalkan kota Kandangan menuju Kalimantan Tengah. Melewati jalan pintas trans kalimantan jalan margasari. Beberapa kota di Kalimantan tengah kami lewati, Akhirnya tiba juga di Kota Sampit tepat pukul 18.00 wita. Mobil kami tepat berhenti di rumahnya Pak Haji Abdurrahman Ketua Bani Arsyadiah Kota Sampit. Rombongan kami di jamu makan malam oleh beliau.




Setelah minum minum, kami di antar beliau menuju Majelis Ta`lim Raudah Jl.H.Muchran Ali Gang Hati-Hati, rumahnya Ustadz Abdul Muin. Di Majelis ini rombongan dari Kandangan beristirahat dan nginap. Semakin larut malam, kami kedatangan Pak Jauhar Ketua Laung Kuning Banjar Cabang Kota Sampit beserta warga perantau dari Kalimantan Selatan

Sabtu, 11 Maret 2023
Setelah istirahat cukup, setelah sarapan pagi di majelis raudhah , rombongan bersiap siap menuju Kecamatan Samuda ke Desa Ujung Pandaran. Pada pukul 09.00 pagi. kami tiba di Kubah atau makam Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As`ad Al Banjary. Rombongan kami di kawal oleh kawan kawan dari majelis taklim raudhah dan Pak Haji Abdurrahman





Kemudian kami naik perahu tradisional menuju ke tengah laut ke tempat bekas pemakaman Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As`ad Al Banjary. Yang baru saja di relokasi ke tempat yang baru.







 Selesai dari Ujung Pandaran, kami berangkat lagi menuju Kecamatan Samuda, Samuda Seberang, menziari makam TGKH. Muhammad Nasri, beliau seorang Ulama Panutan Warga Samuda.


Minggu, 12 Maret 2023
Malam minggu, setelah dari Samuda dan Ujung Pandaran kami menuju perkotaan dalam wilayah Sampit, ke KecamatanKetapang menuju  dan menziarahi  Makam Habib Agil bin Hamid Alaydrus. Setelah ziarah, kami pamitan kepada Ketua Bany Arsyadiah Sampit, Pak Haji Abdurrahman untuk pulang ke Kota Kandangan.
Selamatan di Rumah Ustadz Udin , sudah sampai

Hari Ahad, Waktu dhuhur rombongan tiba di Kota Kandangan dengan selamat
Mohon maaf apabila ada kesalahan, keliru, ketinggalan dalam penulisan nama,gelar,alamat, kota dan lain sebagainya dan akan kami perbaiki kembali.Terimakasih

**********************

#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan 
atau Majelis Alhajrain Kandangan
ke Pulau Lombok Kota Mataram  Propinsi Nusa Tenggara Barat
17 September 2022 M  s/d 23 September 2022

Sabtu, 17 September 2022
Berangkat dari rumah menuju Bandara Syamsuddin Nor menuju Bandara Juanda Surabaya, kemudian setelah mendarat langsung menuju makam Sunan Ampel dan Makam Boto Putih, Jannatul A`rab dan menuju Kota Raci Bangil untuk pertama kalinya menziarahi makam Habib Hasan bin Ahmad Baharun pendiri ponpes Dalwa

Ahad, 18 September 2022
Ahad pagi di Kota Surabaya, kami memasuki bus yang akan mengantarkan rombongan menuju puncak acara haul TGKH Syarwani Abdan Albanjary di Kota Bangil Jatim, selesai acara pada siang harinya perjalanan di teruskan menuju Pulau Dewata Bali

Senin, 19 September 2022, Pulau Bali
Disaat subuh senin, bus kami tiba di makam Habib Ali Bafaqih Kabupaten Jembrana, selesai ziaroh menuju Ulun Danu Berata, lalu di lanjutkan lagi rombongan menuju Kabupaten Badung. Tiba di Kawasan Tanah Lot Tabanan. Lanjut lagi menuju Pantai Seseh ziaroh ke makam Pangeran Mas Sepuh  di Kota Tabanan

Selasa, 20 September 2022
Rombongan bus menuju Pantai Pandawa Kabupaten Badung mampir di Pusat Belanja Kota Denpasar, terakhir menuju Tanjung Benoa

Rabu, 21 September 2022, Pulau Lombok
Pertama kali memasuki dan melangkah di Pulau Lombok, pada pukul 08.19 pagi rombongan tiba di pelabuhan Lembar Kecamatan Lembar Kab Lombok Barat , Nusa Tenggara Barat, kemudian menuju jalan TGKH Zainuddin Abdul Majid kawasan Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok  Timur Nusa Tenggara Barat, sekalian ziarah. Selesai di Pancor rombongan sebanyak 60 orang menuju Desa Rembitan berziarah ke makam Wali Nyatok, mampir juga di Desa Sasak Kampung Sasak Sade. Tak juga ketinggalan mampir ke Siskuit Internasional Mandalika kawanan Kabupaten puju Lombok Tengah. Setelah soren menuju Penginapan atau hotel Mataram Square Jalan Tarunajaya Kecamatan Ampenan Kota Mataram

Kamis, 22 September 2022
Rombongan dari kalimantan menuju makam Syeikh Gauz Abdurrazak kawasan Loang Baloq Kota Ampenan Lombok untuk berziarah, selesai ziarah bus menuju Pelabuhan Lembar untuk menyeberang ke Pelabuhan Gili Manuk Kota Banyuwangi Jatim

Jum`at, 23 September 2022
Tiba di Pelabuhan Gili Manuk Banyuwangi pada pukul 07.35, rombongan hus segera bergegas menuju Bandara Junada Surabaya untuk persiapan  keberangkatan pulang

**********************************************************
Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan
Rihlah Walisongo Tanah Jawa dan Batavia Jakarta
4 Agustus 2022 s/d 10 Agustus 2022

Kamis, 4 Agustus 2022
Setelah mendarat di Bandara Junada Surabaya, rombongan dari Pulau Kalimantan langsung menuju Kota Jember Tanggul, untuk berziarah ke makam Habib Soleh bin Muhsin Alhamid atau Habib Soleh Tanggul

Jum`at, 5 Agustus 2022
Pagi hari di kota Jember, rombongan setelah berziarah langsung menuju Kota Bangil untuk berziarah ke makam TGKH Syarwany Abdan Albanjary, Ziarah kemakam Syarifah Siti Khadijah menuju Kota Mojo Agung ziarah ke makam Syaikh Sulaiman, lanjut ke kota jombang menziarahi Gusdur/ KH.Abdurrahman Wahid ponpes tebu ireng, kemudian ke kota Troloyo menziarahi makam Sayyid Jumadil Kubro sesepuh pertama Walisongo, setelah dari troloyo kami menuju Kota Nganjuk untuk istirahat dan tidur 

Sabtu, 6 Agustus 2022
Masing masing naik ojek roda dua menuju makam Sunan Pandanaran Kota Klaten, terus berjalan menuju Kota Jogya untuk istirahat di Malioboro dan istirahatnya di Ungaran Jawa Tengah

Ahad, 7 Agustus 2022
Pagi ahad di ungaran jawa tengah masih di kawasan Semarang, kami menziarahi KH.Hasan Munadi, kaka dari Raden Fatah, rombongan berlanjut menuju Kota Kudus menziarahi Sunan Kudus, selesai dari Kota Kudus, bus berjalan lagi menuju Kota Demak menziarahi Sunan Kalijaga, istirahat dan inap wisma atau hotel di kawan sunan kalijaga

Senin, 8 Agustus 2022
Dari Demak kami menuju Kota  Cirebon, untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, perjalanan di lanjutkan menuju Ibu kota Negara RI, menziarahimakam Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus atau Habib Luar Batang,  , dan Habib Abdurrahman Alhabsyi , sekaligus nginap dikawasan makam habib cikini

Selasa, 9 Agustus 2022
Pagi hari selasa, setelah dari penginapan di cikini, rombongan kalimantan berlanjut menuju makam Mbah Priok kawasan tanjung priok, sekalian sowan ke juriatnya, kami di temui Habib Ali Zainal Abidin Alaydrus dan menuju kwitang ziarah makam Habib Kwitang

Rabu, 10 Agustus 2022
Perjalanan panjang dari jakarta menuju Tuban, akhirnya di siang hari kami dapat menziarahi Sunan Bonang Tuban, lanjut ke  makam Syeikh Maulanan Iberhim Asmoroqandi / ayah sunan ampel, lalu ke Kota Lamoongan menziarahi makam Sunan Drajat, terus lanjut ke Kota Gersik ziarah makam Al quthub Alhabib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, ziarah ke makam Sunan Maulana Malik Iberahim, lanjut ke makam Sunan Giri dan menuju Ampel untuk ziarah ke makam Sunan Ampel dan Mbah Soleh, Perjalanan rihlah Walisongo dan Jakarta sudah selesai bus menuju Bandara Juanda untuk pulang ke Banjarmasin


****************************
#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan 
ke Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah
5 Maret 2020 M / 10 Rajab 1441 H s/d 11 Maret 2020 / 16 Rajab 1441 H

Rihlah Assa'adah Burdah Community Kandangan mengawali tahun 2020 kali ini mengunjungi  Kepulauan Celebes tepatnya Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Kota dengan motto Maliu Sintuvu yang berarti "Bersatu Kita Kuat Bersama Kita Kokoh"

Kamis 5 Maret 2020
Keberangkatan dimulai pada sore hari dari Bandara Internasional Syamsuddin Noor menuju Bandara Sultan Aji Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur transit sebentar berpindah pesawat baru lagi. Dalam pesawat baru alfaqir sudah bertemu dengan Ustadz Muhammad Arthoni  peserta seorang karyawannya.

Beliau sedang melaksanakan pekerjaannya di salah satu Mesjid kota Palu. Pukul 22.00 wita kami mendarat di Bandara Mutiara Sis Al jufri. Lama peberbangan selama 2 jam dari Kota Banjarmasin. Kedatangan kami sudah di tunggu beberapa orang dari jiran lorong makassar. Perjalanan hanya beberapa menit menuju Kelurahan Kamonji Rt.1 Yayasan Baiturrahim Jalan Sarikaya atau Lorong Makassar belakang pasar inpres. Selanjutnya istirahat untuk melepas kelelahan.

Jum'at 6 Maret 2020
Setelah sholat jum'at alfaqir naik roda dua online menuju kawasan religi sis aljufri. Turun dari roda dua langsung menuju Mesjid Alkhairat yang terletak di jalan Sis Aljufri No 40.Siranindi Kecamatan Palu Selatan  Sulawesi Tengah 94111.

Memasuki Mesjid Alkhairat langsung bertemu dengan Al Am Awadh Al Amri beserta Sayyid Ja'far Alaydrus. Keberadaan al faqir mengutarakan keinginan untuk berziarah ke makam Al Imam Allamah Alhabib Idrus bin Salim Alaydrus Pendiri Mesjid Al khairat dan Ponpes Alkhairat di sambut oleh mereka berdua. Alfaqir di antar memasuki kompleks pemakaman yang berada di belakang mihrab mesjid tersebut. 

Ziarah kali ini terasa beruntung karena di imami oleh beliau. Selaian makam Guru Tua atau Habib Idrus bin Salim Aljufri juga bermakam putra putri beliau di antaranya ;

-Alhabib Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri menantu beliau
-Alhabib Sagaf bin Syekh Aljufri.
-Syarifah Lulu binti Idrus bin Salim Aljufri dan lainnya.

Selesai ziarah kembali lagi ke rumah dan sore harinya kami di bawa jalan jalan ke salah satu cafe yang menyediakan kopi plus walet. Sungguh nikmat terasa walet beserta kopinya diseduh saat panas.

Selesai dari minum kopi kami di bawa menuju areal eks gempa bumi tahun 28 September 2018 silam. Ke kawasan kompleks  Balaroa. Yang mana lokasi tetsebut masih menyisakan reruntuhan bangunan yang tenggelam di telan bumi juga kepingan batu batu bekas reruntuhan bangunan perumahan. Dikatakan kawan kawan yang ikut ke sana bahwa di lokasi ini tertimbun 7 rt atau sekitar puluhan ribuan jiwa manusia yang menyatu tekubur di bawah tanah. Alfatehah untuk korban gema dan tsunami palu.

Setelah sholat maghrib berjamaah di Mesjid Baiturrahim Lorong Makassar, dilaksanakan tausiah oleh Ustadz Muhammad Arthoni dan alfaqir diberi kesempatan untuk memberikan kesan pesan, nasehat ataupun lainnya.


Sabtu 7 Maret 2020
Kami bersama Ustadz Muhammad Arthoni menunggu jemputan Bapak Taufik yang bersedia mengantarkan ke Kota Donggala salah satu Kabupaten di Sulawesi Tengah. Sebelum berangkat rombongan di suguhi makan coto makassar dulu oleh Pak Iberahim.
Sebelum menuju Kota Donggala. Mobil berhenti di cagar budaya makam Datuk Karama untuk berziarah dulu.

Perjalanan kali ini kami menuju  Ponpes Rubathul Khairat  Pimpinan Alhabib Idrus bin Salim Alaydrus alumni Ribath Tarim Hadramaut menempuh jarak 27  km. Tak terasa kami sudah tiba di depan pondok tersebut. Rupanya di rumah Habib Idrus masih ada tamu karena berjejer sandal sepatu yang banyak. Rombongan kami di persilahkan memasuki rumah beliau. Ternyata ada seorang kyai berasal dari pulau jawa beserta rombongannya. Tak selang berapa lama rombongan kyai tersebut pamit kepada Habib Idrus untuk melanjutlan perjalanannya ke Kota Palu.

Waktu untuk silaturrahmi kami menjadi tanpa batas. Setelah lama berbicara kami di persilakan makan siang oleh Uminya Habib. Berbagai macam hidangan khas kuliner Donggala ďan Palu.
Selesai makan siang kami pamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju kawasan pekuburan. Rombongan kami di antar oleh keponakan Habib Idrus, Sayyid Syeikh bin Abdullah Alaydrus

Kawasan Pitta Lolo Laboan Bajo ada sebuah pekuburan cina dan muslim. Kami di giring Sayyid Syeikh bin Abdullah Alaydrus menuju makam Mufti Donggala Allamah Alhabib Umar bin Abdullah bin Agil Bin Yahya beserta makam putranya Alhabib Alwi bin Umar bin Abdullah bin Agil bin Yanhya. Pada nisan beliau berangkakan tanggal lahirnya 1845M.

Alhabib Umar bin Abdullah bin Agil bin Yahya merupakan kakak kandung dari Mufti Betawi. Alhabib Usman bin Abdullah bin Agil Bin Yahya. Pengarang Kitab Melayu Sifat 20 yang sudah masyhur di benua asia tenggara.

Selesai ziarah mobil kami mengantarkan Sayyid Syeikh Alaydrus kembali ke Rubathul Khairat. Dan lanjut lagi pulang ke Palu. Diperjalanan kami berhenti lagi di kawasan TPI tempat pelelangan ikan kota donggala. Kawasan tersebut ramai di isi oleh nelayan yang datang melaut membawa hasil tangkapan ikannya. Dengan uang Rp.50.000-' kami sudah bisa membawa pulang 9 ekor ikan tuna besar dan segar.
Mampir sebentar lagi di bekas tsunami dan gempa bumi 28 September 2018 silam ke Mesjid Almaidah kawasan lere Kota Palu.


Ahad 8 Maret 2020
Sebanyak dua buah mobil perjalanan hari ini menuju pemandian dan air terjun Mantikole Kabupaten Sigi. Alhamdulillah rombongan kami membawa peralatan bakar membakar ikan tongkol tuna yg dibeli kemaren di TPI Donggala.

Setelah mandi di air terjun mantikole mobil kami menuju kawasan religi Ponpes Putra Alkhairat di kawasan Dolo Kabupaten Sigi. Kerumunan manusia sudah banyak duduk duduk dalam Mesjid Alkhairat Dolo Sigi. Kami pun ikut duduk didalamnya guna menghadiri Haulan Alhabib Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri. Tausiah di sampaikan oleh yang mulia Alhabib Sagaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri cucu dari Guru Tua, banyak juga berhadir para ulama habaibnya seperti Habib Idrus Alhabsyi dll.


Senin 9 Maret 2020
Sampai hari ke empat, untuk urusan perut tak usah di pikirkan lagi. Pagi malam di jamu oleh beberapa warga Lorong Makassar. Rata rata mereka pedang buah. Durian rambutan langsat tidak pernah kosong di atas meja kami. Makan durian sampai puas dan kenyang. Perjalanan hari ini menuju Bukit Perdamaian di Worowala Palu timur.

Bukit perdamaian tempatnya Gong besar yang ada logo provinsi dan kab kota seindonesia. Selain Gong besar juga ada Menara pandang meliat keindahan kota palu dari atas gunung.Bakda sholat maghrib di mesjid Baiturrahim, kami bersama Ustadz Muhammad Arthoni, bersama sama jamaah mengawali pembacaan maulid burdah dan kami beri nama majelis burdah assa`adah.


Selasa 10 Maret 2020
Naik roda dua online hari ini ziarah lagi ke makam Alhabib Idrus bin Salim Alaydrus serta mencari soevenir khas kota palu. Pulangnya naik beca susur jalan jalan kota Palu. Khas makanan yang bisa dibawa ke kalimantan ada kacang goyang dan bawang goreng


Rabu 11 Maret 2020
Jam 04.30 subuh sudah berada di Bandara Mutiara Sis aljufry untuk chek in pesawat dan menunggu keberangkatan pukul 06.00 pagi. Setelah melewati perjalanan panjang akhirnya tiba juga di Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarbaru transit Kota Balikpapan.

Alhamdulillah Rihlah Keliling Negeri Nusantara tahun 2020 ini selesai dan sangat menyenangkan. Mudah mudahan ada berkah dan mamfaatnya dari agenda rihlah kali ini silaturrahmi dan ziarah para penyebar agama islam di Nusantara. Selama sepekan dari tgl 5 sampai 11 Maret 2020. 

Indahnya kepulauan Nusantara. Indahnya Silaturrahmi. Orangnya ramah tamah.


#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Kab Tapin, Kab Banjar dan Kota Banjarmasin
23 Juni 2019 M / 19 Sawal 1440 H

Assa`adah Burdah Community Kandangan pada tahun 2019 melakukan Rihlah Religi ke kota kota di Kalimantan Selatan. 

Sekarang bertambah pesertanya dari Majelis Taklim Alhidayah jalan kertawedana karjaw gabungan anak anak club roda dua iskaya kandangan.
Tempat yang pertama di kunjungi adalah Datu Sanggul yang berada di Kabupaten Tapin kemudian ke Kalampayan mengunjungi makam Ulama Kalimantan Selatan pengarang kitab Sabilal Muhtadin, Syaikh Maulana Muhammad Arsyad Al Banjary.

Selesai dari Kalampayan rombongan berangkat lagi ke kota Martapura ke daerah Pasayangan mengunjungi makam orang tuanya Ulama Kharismatik Kalimantan, Syaikh Abdul Ghani Al Banjary setelah dari Pasayangan Martapura, kami berangkat lagi menuju Sekumpul menziarahi makam Ulama Kharismatik Kalimantan Syaikh KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari.


Setelah rehat dan sholat perjalanan di lanjutkan menuju Basirih mengunjungi makam seorang habaib masyhur di kalimantan, Alhabib Hamid bin Abbas Bahasyim.
Selesai dari Basirih rombongan pulang menuju Kota Kandangan. 



#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Kalimantan Timur.
Samarinda Tenggarong dan Balikpapan
10 s/14 Oktober 2018 / 1 s/5 Safar 1440 H

Kedatangan Guru Mulia Allimul Allamah AlHabib Umar bin Hafidz ke Bumi Etam Propinsi Kalimantan Timur mulai tanggal 11 s/d 12 Oktober 2018 membuat para pencinta kaum sholihin ingin hadir dalam acara tablik akbar sekalian mengunjungi makam makam orang sholeh di Kalimantan Timur.
Setelah sholat maghrib, Rombongan Assa`adah Burdah Community Kandangan sebanyak sebelas orang beserta rombongan majlis talim lainnya berangkat menuju Bumi Etam Samarinda.

11 Oktober 2018, Bertepatan adzan subuh, mobil kami tiba di Pelabuhan penyeberangan Penajam. Hingga satu jam kami langsung menuju Mesjid di sekitar pelabuhan. Perjalanan di teruskan ke Kabupaten Kutai Kertanegara Kota Raja Tenggarong. Mobil parkir di depan Musium Tenggarong sekalian mengunjungi makam aulia shalihin. Kemudian lanjut menuju Gunung Sento, Pemakaman Kelambu Kuning, menziarahi makam Pangeran Noto Igomo. Setelah dari Kelambu Kuning mobil jalan lagi menuju TPU di tengah kota tenggarong mengunjungi makam Allimul Allamah Syeikh Abu Talhah bin Mufti HM As`ad Al Banjary. Selesai ziarah rombongan jamaah kembali menuju kota samarinda.
Sebelum jam 5 sore, kami berdua menuju Hotel terkenal di kota samarinda untuk hadir silaturrahmi Keluarga Besar Alawiyyin Propinsi Kaltim dengan Guru Mulia. Yang dilanjutkan dengan Tablik Akbar di Lapangan Sempaja Samarinda.

12 Oktober 2018, Hari Jum`at pagi, kami mengunjungi Air Putih untuk mengunjungi makam Habib Ali bin Abdullah Bahasyim dan Kampung Maqa Samarinda Seberang menziarahi makam Habib Ja`far bin Ahmad bin Husein bin Ali Baraqbah. Lalu menuju Islamic Center untuk sholat jum`a yang diimami langsung oleh Guru Mulia. Setelah selesai sholat jum`at Guru Mulia melanjutkan Tablik Akbar di Mesjid tersebut.

Setelah dari Islamic Center, mobil berhenti di depan toko makanan khas kota Samarinda, Gabin dan amplang buat rekan dan keluarga. Selanjutnya menuju Kota Kutai Lama mengunjungi makam Habib Tunggang Parangan Habib Hasyim bin Yahya di Anggana.

Jelang magrib kami menuju kota samarinda lagi untuk keluar kota menuju Balikpapan. Sekira pukul 10.30 wita mobil kami tiba di rumah kenalan dari kota Kandangan. Kami semua 2 buah mobil istrihat sholat dan mandi. Lalu keluar mencari makan malam mengelilingi Keindahana  Kota Balikpapan dari malam hari.

13 Oktober 2018 Sabtu.
Selesai sarapan nasi kuning yang sudah disediakan tuan rumah, rombongan berangakat untuk pamit atas di terimanya kami inap semalam di rumahnya. Perjalanan menuju Mesjid Agung Taqwa Balikpapan mengunjungi makam Habib Hasan bin Akhmad Alaydrus. Setelah beberapa jam sampai sore hari. Mobil yang kami tumpangi di piloti oleh Sopian berlanjut keluar kota menuju Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sebanyak 11 orang; Haris Alkaff, Azis Alkaff, Yudi Assegaf Norrahmansyah, Ustani Hilman,M.Wahyu, Amili Muliawan, M.Amin,Anit,Dian dan Sopian Hadi tiba di rumah masing masing pada hari minggu tanggal 14 Oktober 2018 perjalanan dalam rangka Silaturrahmi, Tablik Akbar dan Ziarah selesai dengan selamat. Mudah mudahan diberikaan lagi waktu untuk mengunjungi Propinsi Kaltim berikutnya.
.
.
#Catatan Perjalanan ke Timur Tengah
Qatar, Oman, Yaman, Saudi Arabia
13 s/d 28 Mei 2018 / 27 Sya`ban s/d 12 Ramadhan 1439 H

Alhamdulillah, perjalanan rihlah kali ini cukup jauh kawasan timur tengah dapat mengunjungi 12 kota dan empat negara dalam enam belas hari. Intinya adalah mengunjungi makam para Nabi Nabi; Nabi Hud(Yaman) As,Nabi Imran As(Oman) dan Nabi Muhammad SAW.(Saudi Arabia)

Berawal dari negeri tanah air bandara Soekarno Hatta rombongan menuju Negara Qatar lalu terbang lagi menuju Negara Oman tepatnya ke Propinsi Salalah . Setelah tiba di kota Salalah  terus lagi jalan darat naik bus menuju Yaman Hadramaut Kota Seribu Wali.
Hampir enam belas jam dalam bus akhirnya sampai jua di kota yang kami impikan selama ini, biasanya hanya tau dari buku dan majalah tentang penduduk Yaman terutama Hadramaut bergelar Kota Seribu Wali.

Kedatangan kami disaat selesai sholat subuh, penduduk kota Tarim keluar dari mesjid mesjid menuju rumah masing masing. Jamaah rombongan kami yang sudah duluan datang juga terlihat di jalan pulang dari Mushola dan Mesjid menuju tempat penginapannya.

Setelah istirahat cukup, kami para jamaah umroh langsung dengan kegiatan agenda utama menuju Zanbal. Setelah dari Zanbal semua peserta naik bus lagi menuju kampung aidid tempat rumahnya Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz. Kehadiran kami sudah di tunggu beliau untuk acara makan siang dan ramah tamah dengan Ulama Ulama Tokoh Kota Tarim.
Selesai acara ramah tamah dengan Ulama dan Tokoh Kota Tarim rombongan travel dari Kandangan berangkat lagi menuju Kota Hud, Kota Sewun dan Kota Maseleh ,Kota Husaisah, Kota Huraidhoh dan Kota Inat.
Jamaah merasa beda pemandangan alamnya dengan di Indonesia, karena sejauh mata memandang padang pasirlah yang nampak terlihat beserta gunung gunung batunya.

Kegiatan wisata religi dapat terlaksana dengan lancar dan pada hari selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke negara Saudi Arabia untuk kegiatan ibadah Umroh lainnya.
.
.
#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Jawa Tengah, Solo, Yogyakarta dan Semarang.
17 s/ 22 Januari 2017 / 18 s / d  23 Rabiul Akhir 1438 H

"PESONA INDONESIA"....Alam, Budaya, Kuliner.... Indahnya Negeriku membuat menarik di hati. Tak bosan bosannya, mengelilingi pulau di Nusantara, keindahan keelokan serta daya tarik yang luar biasa untuk di kunjungi membuat kami tak pernah jera atau bosan. Kali ini kota yang di kunjungi untuk tahun 2017 pada awal tahun, beberapa kota di Solo Jawa Tengah , Propinsi DI. Yogyakarta dan Semarang. Seperti biasa personel rombongan di ikuti (8) delapan orang anggota Assa`adah Burdah Community Kandangan. Diantaranya ;
1. Haris Fadillah Alkaff
2. Abdul Azis Alkaff
3.Amili Muliawan
4.Muhammad Amini Royani(Abah Saman)
5.Jamal
6.Ridwan
7.Ahmad Rifani(Om Fani)
8.Sopian Hadi

Sehari sebelumnya kami para penjelajah kota nusantara menyempatkan meminta doa dan restu masing masing kepada kedua orang tua atau menziarahi makam kedua orang tua . Maka pada hari ;

Selasa, 17 Januari 2017
Dengan naik mobil colt rombongan menuju Bandara Syamsuddin Noor di Banjarbaru, jadwal keberangkatan pada sore hari. Setibanya di Bandara Adi Soemarmo Solo kehadiran kami sudah di tunggu tunggu oleh Sopian Hadi. Beliau salah satu anggota tim jelajah Nusantara yang sudah duluan sehari tiba di Solo. Mobil jemputan sudah siap maka kami orang delapan menuju kota Solo. 

Diperjalanan menuju kota, perut sudah mulai lapar yang berarti kami harus mampir ngisi dulu di salah satu rumah makan. Selanjutnya mobil rombongan menuju Pasar Kliwon, Gurawan tepatnya ke Mesjid Riyadh untuk menunaikan sholat. Setelah selesai sholat sempat istirahat mumpung di sana sekalian mengunjungi ziarah ke makam keluarga "Sohibul Maulid Alhabsyi".



* Persiapan Keberangkatan di Bandara

Setelah sholat rombongan menuju Pasar Gede menikmati keindahan lampion disepanjang jalan. Rombongan menuju Kabupaten Karang Anyar,  rumah tempat kami beristirahat selama di Solo , Alhamdulillah selama di Solo rumah sudah di pinjami sama Mas Galih asli warga Solo, kebetulan teman dari Mas Sopian Hadi sewaktu pendidikan di Solo. Sebelum tiba di rumah, mobil mapir di warung Wedang Jahe, minuman khas Solo. Kesempatan bagi kami untuk mencicipi minuman khas Solo. Ternyata memang enak dan membuat kami segar lagi. Setelah tiba di perumahan, langsung saja beres beres tempat tidur. Persiapan istirahat sebanyak banyak untuk esok hari.

Rabu, 18 Januari 2017
Setelah mengerjakan  sholat subuh berjamaah, rombongan keliling nusantara dari Kalimantan, bersiap siap untuk melanjutkan rute jadwal perjalanan hari ini. Cuaca cerah, matahari sudah bersinar, maka mobil di lanjutkan menuju kota Semarang Ibu kota Propinsi Jawa Tengah.

Kompas bergerak mobil meluncur menuju Bergota Semarang, masuknya melewati Pasar Randusari Kelurahan Randusari, kami berhenti menziarahi makam keluarga yang merupakan leluhur dari Assegaf Lumpangi Kecamatan Loksado, di antaranya Sayyid Idrus Assegaf dan Sayyid Hasyim Assegaf.

Di bergota tak lupa juga kami menziarahi makamnya para Ulama seperti;
-Kyai Haji Saleh Darat
-Sayyid Achmad bin Muhammad bin Ali Assegaf
-Sayyid Idrus bin Salim AlMutahar
-Sayyid Ahmad bin Umar bin Husein Al Jufry
-Sayyid Abdurrahman bin Zein Al Jufry

Sebelum sampai di Bergota, terlebih dulu kami mampir di Puncak untuk sejenak istirahat menikmati pemandangan alam yang sangat indah menawan, sekalian mampir di Candi Gedung Songo.
*Candi Gedung Songo Semarang
*Menikmati Puncak Gedung Songo

*Gedung Lawang Sewu


*Gedung Lawang Sewu
Sepulang dari Bergota, muter muter dulu kota Semarang dan singgah di objek wisata bangunan kuno "Gedung Lawang Sewu". Bangunan lawas peninggalan kolonial tapi terpelihara dengan bagus dan rapi. Mobil kami jalan lagi menuju Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman, guna menunaikan sholat.


Sore hari di kota Semarang, rombongan bergerak menuju Kelurahan Lemper Kidul Taman Duku guna mampir di Mesjid Al-Hidayah. Kesempatan sekalian ziarah kemakam Sayyid Hasan bin Thoha  bin yahya.

Di Semarang rasanya tak lengkap tak mengunjungi Mesjid Semarang Mesjid kebanggaan orang Semarang. Sekalian sholat disana

 Tak terasa malam makin larut, kiranya edisi keliling kota Semarang selesai dan mobil jalan menuju pulang ke tempat istirahat di Solo Baru. Sama seperti malam sebelumnya mampir dulu minum wedang jahe,biar badan segar dan anget tidak kedinginan.

Kamis, 19 Januari 2017
Sisa Om Fani dan Mas Jamal yang masih beres beres tempat tidurnya, kami semua sudah siap berangkat dan sudah mandi, tak mau ketinggalan mereka berdua ngebut pada mandi secepat kilat. Setelah semua anggota pada siap maka di hari kedua di kota Solo. Rute selanjutnya berjalan menuju jantung kota Solo tepatnya ke Mesjid Riyadh Pasar Kliwon.

Kami tak mengira, rombongan kami sudah terlambat karena di Mesjid tersebut sudah bersusun rapi jamaah yang hadir dalam acara puncak Haul Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi. Selanjutnya kami mengabungkan diri bersama jamaah lainnya. Acara demi acara berjalan.

Walaupun duduk kami kebagian di badan jalan tapi tak menyurutkan kami untuk pindah ketempat teduh. panas tak mengalangi kami duduk dengan khusu mendengarkan tausiah nasehat dari beberapa ulama yang hadir.

Setelah acara usai jamaah kami berjalan menuju Kelurahan Tipes. Untuk menziarahi makamnya ayah Habib Syech Assegaf Solo yang sangat mashur saat ini . Di kompleks makam ter sebut tak lupa kami menziarahi beberapa sadah ba`alawy;
-Sayyid Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf(ayah Habib Syeh Solo)
-Syarifah Fatimah binti Ahmad Assegaf(Ibu Habib Syeh Solo)
-Sayyid Zein bin Ali Al Jufry
-Sayyid Syeh bin Abu Bakar Assegaf

Sebelum ke Kelurahan Tipes, mobil kami singgah di PASAR KLEWER yang mashur di Indonesia, jarang orang tak singgah disana, katanya terkenal lengkap murah dan bagus untuk oleh oleh souvenir buat keluarga dan teman teman.

Jum`at, 20 Januari 2017
Subuh sekali, kami orang berdelapan langsung naik mobil menuju Kota Yogyakarta.
*Bersama Sahabat,Indahnya Kebersamaan

Sebelum masuk kota Yogya, anggota keliling Nusantara mampir dulu di Pantai Indrayanti.Bukit Karang Kabupaten Gunung Kidul, 60KM dari Kota Yogya

Selain Pantai Indrayanti, juga ada beberapa Pantai lainnya yang sama sama sangat indah, ombaknya besar bersih dan menarik untuk foto foto. Pantai Krakal, Pantai Sepanjang dan Pantai Kukup.
*Pantai Indrayanti

Setelah puas main air laut di pantai, mobil jalan lagi mengikuti kompas menuju Kabupaten Sleman tepatnya ke Dukuh Kemusuh Desa Banyu Rejo Kecamatan Tempel Pemakaman Bulan. Mampir menziarahi makam seorang ulama, seorang sayyid beliau adalah ;
-Sayyid Ali bin Ahmad bin Abdullah Bilfaqih
-Sayyid Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah Bilfaqih(Habib Ahmad Tempel)
-Syarifah Sakinah Al-Haddad
-Syarifah Soliha Bilfaqih

Perjalanan masuk kota Yogyakarta dimulai dengan menuju lokasi Mesjid Sulthonain daerah Nitikan Surusutan umbulharjo, guna menunaikan sholat.
Setelah selesai sholat maka istirahat pilihan kedua. Duduk sebentar perjalanan mampir dulu ke makam seorang Ulama;
-Pangeran Besar Al Imam Al Arifbillah Sultan Asy Syarif Habib Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman Alaydrus yang bergelar PONOTO GOMO
-Al Arifbillah Habib Yusuf bin Muhammad Alaydrus
-Alarifbillah Habib Abdullah bin Yusuf Alaydrus.

Setelah kemalaman berada di Kota Yogyakarta, maka disepakati tidur di seputaran kawasan Malioboro, kawasan yang sangat terkenal di Nusantara, kurang lengkap perjalanan kami bila tak mampir disana. Setelah mendapatkan penginapan Syariah, rombongan kami bergegas menuju kawasan yang sangat terkenal itu. tidak lain tidak bukan untuk berbelanja keperluan oleh oleh sanak saudara dan keluarga terdekat serta kawan kawan di Assa`adah Burdah Community HSS.
*Solid, Tim Jelajah Kepulauan Nusantara,"Badangsanakan"


Sabtu, 21 Januari 2017
Setelah sarapan pagi di Malioboro, pagi sekali mobil kami tancap gas menuju objek wisata salah satu situs warisan dunia, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.

*Borobudur Situs Warisan Dunia


Selanjutnya mampir sebentar di Candi Prambanan Solo.


Masih ada sisa waktu untuk malam mingguan, muter di seputaran dalam kota Solo. Keliling Kota Solo

Minggu, 22 Januari 2017
Sarapan nasi sop solo,membuat kami berkeringat karena kebanyakan sambelnya, nikmatnya luar biasa kuliner solo. Perut sudah terisi saatnya rute di hari terakhir di isi dengan Silaturrahmi ke beberapa Sadah Ba`Alawy Kota Solo. Mobil yang disetir oleh Mas Sopian sejak hari pertama sampai hari terakhir menuju mengarah ke Jalan Untung Suropati Mesjid Al Khoir . Setelah ketemu mesjid tersebut kami langsung bertemu dengan sesepuh sadah kota Solo di antaranya Sayyid Husein Alaydrus. Alhamdulillah kehadiran kami di terima beliau dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan. Satu persatu kami memperkenalkan diri kepada beliau. Kedatangan kami sudah duluan tiba beberapa Sayyid dari Kota Pekalongan dan Jakarta. Kesempatan yang sangat berharga bagi rombongan kami untuk meminta doa keberkahan dari beliau. Setelah siang menjelang, kami pun pamit pulang dengan penerbangan ke Kalimantan sore harinya.

Alhamdulillah, dengan sisa beberapa detik lagi, panggilan terakhir untuk rombongan kami dipanggil untuk segera memasuki pesawat akhirnya terwujud walaupun dengan berlarian mengejar waktu biar tidak di tinggal lepas landas.

Saat Adzan magrib, pesawat kami mendarat dengan selamat di Bandara Syamsuddin noor, mobil pesanan kami sudah menunggu. Semua barang bawaan sudah semua masuk, maka perjalanan akhir keliling nusantara menuju Kota Kandangan kampung halaman. Kota Solo selalu menjadi kenangan, tak mudah untuk dilupakan akan keramah tamahan, biaya hidup murah dan serba oke.
.
.
#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Pangkalan Bun(Kalteng), Pontianak, Kubu, Mempawah, Singkawang
1 s/d 7 Agustus 2016 / 27 Sawal s/d 4 Julqaidah 1437 H




Perjalanan lintas batas propinsi dimulai dari Kota Kandangan, 135KM dari ibu kota Kalimantan Selatan dengan jumlah jamaah sebanyak tujuh orang, Haris Fadillah AlkaffAbdul Azis AlkaffMuhammad Iberahim BalghaisUstadz Muhammad SyamsuddinAmili MuliawanAmin (Abah Saman) dan Arif Pranajaya Siahaan. Senin 1 Agustus 2016 meluncur menuju kota tujuan. Pada hari sebelumnya semua peserta sudah terlebih dulu, pamit minta restu dan izin kepada kedua orang tua serta ziarah ke makam beberapa Ulama di Kota Amandit.


Rihlah dengan niat ;
1.Bersilaturrahmi dan menziarahi para “Ulama Pembawa Islam di Indonesia” dalam  dan di luar Propinsi Kalimantan Selatan. 
2.Menambah wawasan serta mengenal sejarah dan situs para Ulama Pembawa Islam di Kalimantan.

Tim kami di sopiri oleh Bapak H.Nanang, beliau sudah keluar masuk kota Pangkalan Bun dan Pontianak, sehingga memudahkan perjalan kami.

Senin 1 Agustus 2016
Pukul 08.00 wib pertama kota yang kami tuju di Kalimantan Selatan adalah Martapura. Dengan menziarahi makam Abah Guru Sekumpul (KH.Zaini bin Abdul Ghoni al Banjary). Perjalanan silaturrahmi dan ziarah lanjut menuju kota Kapuas Kalimantan Tengah melewati jalan tembus. Panas di siang hari sekitar pukul 01.10 wib kami semua tiba di Kota Air Kota Kapuas. Langsung foto foto bareng di Bundarannya. Ornamen etnik daerah setempat sangat menarik sekali, membuat kami tertarik mengabadikan kenangan di lokasi tersebut.

Kemudian Jam 04.20 wib tiba di Palangkaraya 



langsung makan “Lapat”/ buras... makanan khas Kandangan yang bisa bertahan 3 hari dengan lauk seadanya perut kami sudah kenyang, Palangkaraya ibu kota Propinsi Kalimantan Tengah, rihlah lanjut lagi menuju Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan Jam 21.11 wib sudah bisa istirahat sebentar dan makan malam di kota Sampit.

Jam 02.35 wib subuh mobil kami tiba di Kota Pangkalanbun Kalimantan Tengah, kami langsung menuju kampung palingkau. Kerumahnya Al Akh Habib Faroq bin Abdillah Assegaf. Setelah mandi jemaah langsung istirahat tidur. Setelah 14 tahun keluar dari Pangkalanbun tidak pernah lagi ke sana dan baru pada tanggal 2 Agustus 2016 ini masuk kembali ke kota Pangkalanbun dengan tujuan kali ini bersilaturrahmi dengan keluarga. Kemajuan pertumbuhan kota Pangkalanbun sangat cepat yang dulunya masih banyak hutan dan tanah kosong sekarang sudah banyak berdiri bangunan pertokoan dan perumahan.

Selasa, 2 agustus 2016
Setelah sarapan pagi di rumahnya Habib Faroq Assegaf, kunjungan di lanjutkan ziarah ke makam Alhabib Utsman bin Hasan bin Umar Alhabsyi Jalan Masjid Kelurahan Kumai Hilir Kec.Kumai Kotawaringin Barat.

Setelah dari ziarah rombongan menuju pantai kubu kec kumai. Melepas lelah dari perjalan panjang. 



Rehat bentar perjalanan d lanjutkan menuju Pemakaman Raja Raja Kesultanan Kutaringin menziarahi makam Habib Abu Bakar bin Zein Alhabsyi (Wan Akai)dengan gelar Pangeran Bendahara. Keluar dari komplek pemakaman raja raja kami berjalan kaki menyeberangi jalan menuju Istana Indrasari Bukit Indra Kencana (Istana Kuning)
Sebelum pulang ke rumah kami mampir ke rumahnya Habib Sulaiman bin Husein Alkaff guna bersilaturrahmi dengan keluarga besar beliau.

Rabu,3 Agustus 2016
Saat embun pagi mulai bertebaran pada jam 03.30 wib subuh, kami berdelapan dengan sopir pamit izin melanjutkan rihlah ziarah menuju Propinsi Kalimantan Barat. Perjalanan kali ini juga sangat lumayan jauh. 


Menuju perbatasan propinsi, kabupaten yang pertama di lewati adalah Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah. Pukul 08.00 wib pagi kami tiba di perbatasan propinsi. 


Perjalanan menuju perbatasan hampir empat jam. Setelah tiba di perbatasan Kalteng dan Kalbar, di sana ada tempat peristirahatan bisa untuk makan dan minum serta duduk duduk santai. Setelah istirahat mobil lanjut lagi memasuki kabupaten yang pertama kami temui setelah masuk perbatasan adalah Kabupaten  Ketapang dan juga Kabupaten Sanggau.



Akhirnya lelah kami sirna setelah pukul 04.30 kami memasuki pintu selamat datang di Gapura Kota Pontianak

Setelah masuk kota Pontianak kami berdelapan langsung menuju salah satu Hotel yang berada di jalan Merdeka. Mandi sholat dan berbincang bincang di lobby hotel.



Kegembiraan bisa sampai dengan selamat setelah perjalanan panjang lintas batas propinsi kalsel kalteng dan kalbar.

Guide spesial yang mengantar kami wara wiri oleh Pak Syaukani, beliau berasal dari Barabai (Kalsel) yang berdomisili hampir 23 tahun merantau di Kota Pontianak. Silaturrahmi yang pertama kunjungi di kota Pontianak pada jam19.30 wib ke rumahnya Habib Hamid Baraqbah , Beliau sangat ramah dan gembira dengan kedatangan kami dari Kalimantan Selatan.

Setelah dari rumah Habib Hamid al Qadrkami bertemu dengaHabib Musdar Alaydrus dan Syarif Umar alaydrus di lobby hotel rahayu. Senang dapat bersilaturahmi dengan Habib Hamid, beliau merekomendasikan agar mampir ke Mempawah Habib Husien Al Qadri dan Kubu serta makam makamnya, Istana Kadariah, makam Batulayang, Mesjid Jami dan tempat lainnya.

Setelah silaturrahmi acara selanjutnya ziarah ke Batulayang pemakaman raja dan keluarga raja pontianak.Rombongan kami menuju makam Habib Abdurrahman bin Husein al Qadri Pendiri Kota Pontianak Kesultanan Pontianak serta ziarah ke makam Habib Hamid 2 bin Muhammad al Qadri, beliau pencipta “Burung Garuda simbol negara NKRI, ke makam Habib Idrus bin Abdurrahman Al Qadri. Selama di kompleks makam kami di pandu oleh Habib Abdullah alQadri. Mengutip dari bukunya Drg.H.Muhammad Syamsu As.dalam Ulama Pembawa Islam di Indonesia bahwa,;...”Habib Abdurrahman Al Qadri mempunyai saudara Habib Alwi. Dalam usia 18 tahun Habib Abdurrahman di kawinkan dengan Utin Cendramindi putri Raja Mempawah Daeng Menambon. Habib Abdurrahman mempunyai jiwa bahari, pada umur 20 tahun berlayar ke banyak negeri seperti Pula Tambela, Palembang,Pasir, Banjarmasin, Mempawah. Di Banjarmasin Habib Abdurrahman kawin dengan putri Sultan Saad yang bernama Ratu Syahrun. Oleh Sultan Banjar kemudian ia diberi gelar dan di angkat menjadi Pangeran Sayid Abdurrahman Nur Alam. Pada 14 Rajab 1180 H,Habib Abdurrahman berangkat dari Mempawah dengan 14 buah perahu bernama kakap memasuki sungai sampai disebuah pulau yang disebut Pulau Batu Layang. Setiba di pulau ini mereka diperintahkan oleh Habib Abdurrahman memerangi hantu dan menembakkan peluru kapal layarnya. Ia mengatakan bahwa tempat ditemukannya peluru nanti adalah tempat yang akan di bangun masjid dan keratonnya. Sampai dipersimpangan Sungai Landak dan Sungai Kapuas naiklah Habib Abdurrahman beserta seluruh pengikutnya menebas hutan daerah tersebut. Karena itu di tempat ditemukannya peluru tadi, didirikan masjid Jami dan Keraton Kadriah Pontianak....”

Kamis,4 Agustus 2016
Saat suasana subuh kota pontianak mulai sibuk. Kami keluar dari pintu hotel menuju Pelabuhan Rassau pelabuhan penumpang yang menghubungkan antar kecamatan di Pontianak. Setelah melewati perjalanan keluar kota. Kami tiba di pelabuhan rasau jaya pukul 08.51 wib. Tujuan pertama yang akan kami tuju adalah Desa Kubu Kec Kubu menuju kesana angkutannya hanya bisa lewat transportasi air diantaranya speedboat dengan carteran pulang pergi dengan harga tawar menawar. Setelah persiapan speedboat terpenuhi maka kami dengan dua buah speed boat segera meluncur ke Desa Kubu, Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya menuju Dermaga. Pada jam 08.58 wib kami duduk dalam speed boat menuju makam sultan kubu dan tiba pada pukul 09.58 wib.

Setelah menaiki dermaga desa kubu kami dapat bersilaturrahmi dengan Habib Zainuddin Alaydrus. Dan kami berjalan kaki menuju makam dengan di pertemukan juru kunci makam yang di pegang oleh Habib Ahyar bin Alwi Alaydrus. Setelah minta izin kami berdelapan dengan guide langsung Ziarah dan mampir di Mesjid Besar Khairussa`adah Kubu untuk ganti pakaian muslim.

Makam yang di ziarahi adalah Al Qutub Al-Habib Asy Syarif Idrus bin Abdurrahman Alaydrus, beliau berasal dari Hadramaut Yaman dan Beliau lahir pada tahun 1720 Masehi/17 Ramadhan 1144 H   dan wafat tanggal 26 Dzulqaidah 1209 H. Catatan pada sisi makam bertuliskan sejarah kerajaan kubu, yang pertama memimpin Kerajaan Kubu adalah;
Raja Pertama, Habib Idrus bin Abdurrahman Alaydrus, (1772-1795)
Raja Kedua, Habib Muhammad bin Idrus Alaydrus, (1795-1829)
Raja Ketiga, Habib Abdul Rahman, (1829-1841)
Dan seterusnya, pada tahun 1958 Kerajaan Kubu berakhir dan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, Sultan Kubu sekarang Habib Zulfi Alaydrus
Dalam kompleks pemakaman Raja Kubu tadi kami juga berziarah ke makam Al-Habib Asy-Syarif Alwi bin Idrus Alaydrus Beliau Raja Kerajaan Ambawang.
Mengutip dari bukunya Drg.H.Muhammad Syamsu As.dalam Ulama Pembawa Islam di Indonesia bahwa,;...”Beliau putra kedua dari Habib Idrus Raja Kubu dan terkenal sakti. Habib Alwi tidak senang dengan Belanda dan ketidaksenangngannya ini diperlihatkannya dengan tidak mau mengibarkan bendera Belanda. Maka Belanda berusaha mencari dan mengejarnya. Lalu terjadilah pertempuran yang seru antara pasukan Habib Alwi dan Beanda. Melihat keadaan yang tidak menguntungkan ini iapun berangkat dari Kota Kubu ke daerah Gunung Ambawang bersama rombongan yang terdiri dari keluarga dan pengikutnya yang setia. Di daerah baru ini Habib Alwi mendirikan Kerajaan Ambawang....”

Selesai dari Desa Kubu Kecamatan Kubu speedboat tiba di Pelabuhan Rasau pada jam 12.38 wib. Kurang lebih sejam kami duduk di atas speedboat kecil. Selanjutnya kami menuju kota Pontianak, mengelilingi kotanya. Rasanya tak lengkap kalo rombongan kami belum mampir ke Tugu Kathulistiwa. Selama di tugu kami mengabadikan kunjungan sambil mendengarkan penjelasan tentang Tugu Khatulistiwa yang berada di kota propinsi kalbar ini. 


Dan jam 20.30 wib mobil kami menuju makam seorang ulama yang berasal keturunan ulama dari Kalimantan Selatan buyut daripada Syech Muhammad Arsyad Al Banjary (Datu Kalampayan) menuju Jalan HM.Yusuf Karim Kampung Saigon Pontianak Timur menziarahi makam Syech Haji Muhammad Yusuf Saigon bin HM.Thosin bin H.Djamaludin Mufti bin Syech Muhammad Arsyad Al Banjary

Jum at, 5 Agustus 2016
Jam 06.00 wib setelah sarapan pagi di hotel peserta rihlah silaturrahmi lanjut lagi turun  dari hotel rahayu langsung menuju Keraton Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.
Dan satu lagi kenangan foto di dalam Istana


Setelah dari Keraton Kadriah kami menuju Mesjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman al Qadri. Bangunan Mesjid Tua Megah dan sejuk dekat pinggiran sungai di jalan Kampung Masjid. Berdiri pada tahun 1771 M/1185H. 



Belum sempat sarapan, di lingkungan mesjid jami ada ibu ibu penjual makanan pagi dengan menu bubur dan nasi kuning....alhamdulillah kenyang sudah perut makan nasi kuning dengan harga lumayan terjangkau. Setelah makan pagi mobil yang mengantarkan kami keliling kota pontianak sedang nggak mau jalan alias mogok setelah diperbaiki ternyata air aki kering. Maka kami haris menunggu di perbaiki sebentar.

Saat kami berdiri menunggu mobil, kami di panggil Pa Sopir dan Habib Abdurrahman Al Qadri untuk dibawa silaturrahmi ke rumah beliau.
Ternyata di dalam rumah Habib Abdurrahman al Qadri sudah menunggu Habib Husein bin Muhammad bin Alwi Al Ba bud, beliau sudah sepuh dengan usia 73 tahun. Habib Sepuh berasal dari Sumenep dan tinggal di lingkungan kerabat dekat Istana Qadariah.
Pertemuan silaturrahmi tak terduga akibat menunggu mobil dalam perbaikan ternyata ada hikmahnya kami di pertemukan dengan sesepuh sadah di lingkungan istana. Sebelum keluar dari rumah Habib Husein kami semua di beri nasehat dan doa serta pesan beliau agar selalu menjaga solat 5 waktu dan kami di beri ijazah sholawat dari ...sholawat pemberian Sultan Habib Muhammad al Qadri. Setelah keluar dari rumah habib kami menuju mobil mungkin sudah selesai di perbaiki.

Akhirnya perjalan rihlah silaturrahmi dan ziarah jelajah borneo 2016 dapat di lanjutkan lagi mobil berhenti mogok dan sekitar jam 08.30 wib kami melewati kampung arab menuju turbah  kampung arab untuk berziarah sebentar. Kota selanjutnya memakan jarak tempuh sekitar 75 KM ke Desa Sejegi Kabupaten Mempawah Kecamatan Mempawah Hilir jalan habib husein untuk berziarah lagi. 




Jam 12.00 wib kami tiba di makam Al Imam Al Habib Husein bin Ahmad al Qadri Jamallullail.Beliau merupakan orang tua dari Sultan Pontianak Al Habib Abdurrahman bin Husein Al Qadri. Mobil rombongan yang membawa kami dengan di sopiri oleh Pa Syaukani asli orang Barabai Kalimantan Selatan menuju Istana Amantubillah di Kabupaten Mempawah Kecamatan Mempawah Timur. Selanjutnya rombongan menuju Kota Singkawang.
Mengutip dari bukunya Drg.H.Muhammad Syamsu As.dalam Ulama Pembawa Islam di Indonesia bahwa,;...”Habib Husein Al Qadri berasal dari Hadramaut Yaman, beliau menetap di Matan 2-3 tahun, kemudian datanglah utusan Raja Mempawah yang bernama Upu Daeng Menambon. Utusan ini bernama Pangeran Tua yang di utus untuk menjemput dan mengajak Habib Husein sekiranya mau ke Mempawah. Tetapi Habib Husein saat itu menjawab bahwa beliau masih suka tinggal di Matan sebab ia diserahi tugas mengetuai pengadilan oleh Raja Mempawah. Habib Husein wafat pada tanggal 3 Julhijjah 1184 dalam usia 64 tahun...”

Jam 04.00 wib kami tiba di Kota Singkawang langsunmakan siang mencari rumah makan padang dan solat di mesjid raya singkawang,


Jam 21.15 kami tiba di kota Pontianak lagi menuju Pontianak Timur Perumnas III Tanjung bersilaturrahmi ke rumaHabib Rafik Alaydrus.



Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Habib Salim Alaydrus, Habib Ismail alaydrus, Habib Miqdad bin Alwy al Qadri. Selain berbincang bincang juga di isi waktu dengan pembacaan Thoriqath Alawiyyin

Sabtu, 6 Agustu 2016
Setelah enam hari perjalanan kami di jelajah tanah borneo kalteng dan kalbar, akhirnya hari ini berakhir mengelilingi kota pontianak. Pukul 08.00 rombongan kami di antar Habib Rafiq Alaydrus menuju rumah Habib Iberahim bin Habib Nyuh Alaydrus berada di Jalan Wan Segaf. Beliau mengundang sanak kerabatnya dan alhamdulillah kami dipertemukan dengan ayah Habib Iberahim, habib Nyuh Alaydrus, Habib Muksin Alaydrus, Habib Ismail Alaydrus dan para habaib lainnya. Tuan rumah sangat memperhatikan kehadiran kami dan beliau menjamu untuk makan siang bersama sama habaib lainnya.

Setelah selesai chek out dari Hotel Rahayu Jalan Merdeka mobil kami bersiap keliling ngantar rombongan ke PSP(Pusat Souvenir Pontianak) dan menuju Batulayang untuk melihat Batu Layangnya, ternyata batu batu tersebut berada di pinggir sungai dan mengumpul batu tersebut. 



Tak terasa sudah lewat maghrib tepat pukul 07.15 wib keluarlah rombongan kami dari kota Pontianak menuju Kota kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.Jam 22.00 wib tiba di Tayan Kabupaten Sanggau 

Minggu,7 Agustus 2016
Dan dilanjutkan lagi mobil menuju Kalimantan Selatan dan akhirnya tiba juga di rumah masing masing tengah malam Senin, 8 Agustus 2016 pukul 02.00 wib pada subuh senin. Perjalanan lelah namun menyenangkan, mudah mudahan di tahun akan datang bisa lagi kami mengunjungi Kota Pontianak Kalimantan Barat dan Kota Pangkalan Bun Kalimantan Tengah Berakhir sudah perjalanan darat lintas batas propinsi kalsel kalteng dan kalbar tahun 2016, Jelajah Borneo. Touring Religi Borneo mengunjungi makam para Pendakwah Penyebar Agama Islam di Tanah Kalimantan dan Silaturrahmi
Minggu,7 Agustus 2016


#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur
Balikpapan (Kaltim), Makassar, Goa dan Maros
3 s/ 7 April 2015 

Kota Makassar adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Kenali dan Cintai Negerimu, kali ini pulau sulawesi menjadi rute keliling nusantara traveller religi. Bersama anggota Assa`adah Burdah Community HSS sebanyak lima(5)orang siap untuk exflore kepulawan sulawesi.

Alhamdulillah, kami berlima di berikan langkah untuk menginjakkan kaki di belahan nusantara bagian timur, team terdiri dari;
1.Azis Alkaff
2.Amili Muliawan
3.Muhammad Syamsuddin(Ustadz Udin)
4.Arief Pranajaya Siahaan
5.Ahmad Mardi.

Sehari sebelum berangkat kami mengunjungi kerumah orang tua masing masing atau pun menziarahi makam kedua orang tua beserta para Ulama Auliya di Banua Amandit.

Jum`at, 3 April 2015
Perjalanan ke sulawesi menggunakan jalur udara, pagi sekali bang sopir halim menjemput kami. Kelima orangnya sudah pada siap koper tas sudah masuk semua ke mobil langsung tancap gas nuju bandara syamsuddin noor d banjarbaru. Setelah nunggu agak lama baru kami memasuki pesawat dengan rute balikpapan transit kemudian ke bandara sultan hasanuddin makassar.

Pesawat mendarat dengan mulus, kompas kami menuju jalan karunrung dimana tempat kami menginap selama dalam traveller religi makassar. Dengan perasaan bahagia, istirahat pilihan selanjutnya untuk persiapan pagi harinya muter muter explore kota makassar.
*)Traveller Religi _Kerren
Sabtu, 4 April 2015
Mesjid Baitul Maqdis, mesjid paling dekat dengan tempat kami menginap, kurang beberapa menit lagi adzan subuh maka bergegaslah semua menuju mesjid tuk menunaikan sholat subuh berjamaah.
Setelah sholat, di pinggir jalan menuju penginapan ada beberapa orang jualan sarapan pagi nasi kuning khas sulawesi. Namanya baru saja perdana ke makassar, jadi masih beradaftasi dengan kuliner disini.

Semangatnya ruar biasa di negeri orang, tak sabaran utnuk jelajahi isi kota makasar. Naik angkot menuju kawasan karebosi membuat mata tak terpejamkan karena kiri kanan bangunan tinggi di mana mana benar benar kota maju. Tak berapa lama kami di hubungi pak sopir argo. Karena beliau asli orang banjarmasin yang mukim disini cukup lama beliau mencari nafkah dan menjadi orang makassar sudah karena saking lamanya tinggal di makassar.
*)Karebosi

Kami di antar beliau ke jalan sultan, berhenti di muka gerbang makam Sultan Hasanuddin sekalian menziarahi pahlawan nasional kita. Beliau sangat banyak berjasa untuk negeri tercinta NKRI sepatutlah kami menghargai dan mengunjungi makam beliau agar kami bisa mengikuti semangat beliau dalam berbangsa dan bernegara.

Selanjutny kami di antar lagi ke makam seorang ulama kebanggaan orang makassar, Syeikh Yusuf Al Makassari.
*)Makam Syekh Yusuf Makassar

Di antar lagi ke makam pahlawan nasional pejuang pembela tanah air... Pangeran Diponegoro. Yang berada dikawasan pemukiman padat dalam kota.

Kompas berjalan lagi menuju Bontoala, TPU para Ulama dan Aulia Makassar;
menziarahi beberapa makam
-Ad dai ilallah Habib Ali bin Abdurrahman bin Iberahim Al Ba`bud
-Sayyid Abdurrahman bin Iberahim Al Ba bud
-Sayyid Muhammad bin Ali Alaydrus
-Sayyid Abu Bakar bin Shoufi bin Ali Alhabsyi
-Sayyid Abdurrahman Alkaff
-Sayyid Umar bin Abu Bakar bin Mukhsin Alhamid

Setelah dari Bontoala, kompas traveller religi menuju Kabupaten Maros ke Kerajaan Kupu Kupu Bantimurung.
Disana ada beberapa objek wisata alam yang sangat indah di antaranya kami memasuki Air Terjun Bantimurung. Kami terkesima dengan keindahan air terjunnya.  Masuk Goa dengan naik ke atas dari air terjun.

Beberapa souvenir berbentuk kupu kupu tak ketinggalan kami beli dengan sangat banyak, untuk oleh oleh sanak keluarga dan kawan di assa adah burdah community kandangan.

Keluar dari Bantimurung, mobil menuju Mesjid Al Markaz untuk sholat dan istirahat habis perjalanan dari luar kota.

Sebelum ke penginapan, kompas mengarahkan kami dari kalimantan untuk mampir di wisata pantai. "Pantai Losari". Kawasan yang paling rame di kunjungi warga makassar untuk melepas lelah atau untuk mencari hiburan buat keluarganya . Foto foto terbaik kami jepret satu persatu. Berjalan lagi mengitari pantai losari menuju Mesjid Amirul Mukminin atau Mesjid Apung.
*)Mesjid Amirul Mukminin Makassar_"Hidup itu perlu semangat"

Pisang Epe, heeeem membuat penulis ketagihan minta lagi. enak sekali baru kali ini merasakan pisang epe. banyak sekali yang menjual piasang kuliner khas kota makassar ini. Jelang maghrib mobil menuju kawasan Karunrung tempat kami rebahan tiduran
*)Pantai Losari_"Badangsanakan"

Minggu, 5 April 2015
Tiga hari sudah kami berada di kota makassar, kegiatan hari ini ingin bertemu dengan pengurus rabithah alawiyah makassar Sayyid hasan bin Abdurrahman Alkaff, ternyata beliau pada hari itu sedang ada kegiatan hadir houl alatas di Kota Mandar. Sehingga batallah pertemuan kami untuk silaturrahminya.

Oleh rekomendasi bang sopir yang kami rental di penginapan, di antarlah jalan jalan mencari coto makassar , yang paling suka dengan soto makassar saudara kami ahmad mardi, "punya saya beliau yang habisin"katanya enak sangat.ke toko souvenir untuk oleh oleh dan ke  Trans Studio . Hampir satu hari penuh berada di Trans Studio Makassar.

Senin, 6 April 2015
Setelah sarapan pagi, mobil kami datang jemput untuk membawa ke bandara Sultan Hasanuddin. Kira agak siang dikit, pesawat yang membawa traveller religi kalimantan lepas landas lagi menuju bandara sepinggan Sultan Aji Balikpapan,

Setelah duduk dudk di pesawat, sampai jua mendarat di bandara balikpapan. Pak Arif Fadliansyah bersama istrinya sudah menunggu kami di parkiran bandara.

Barang bawaan bertambah besar, beranak kopernya menjadi dua. Mobil yang membawa kami menjadi agak kecilan. Di perjalanan menuju rumah Pak Arif Fadli, mampir buat ngisi perut yang dari makassar sudah lapar. Di rumh makan tersedia menu kuliner Banua Banjar. Wahhhhh tambah berat serasa laparnya . Lahap makan abis semua. Pak Arif paham dengan perut kami.

Selasa, 7 April 2015
Hari yang penuh semangat untuk exflore kota Balikpapan, semua anggota traveller religi sudah siap lagi, muka muka mereka menjadi ceria karena akan keliling kota balikpapan.

Kariangau, tujuan pertama kalinya untuk ziarah ke makam Sayyid  Muhammad bin Ali Bin Yahya.  Lanjut ke Mesjid Al Ula Kawasan Kampung Baru Tengah, tujuan silaturrahmi ke rumah sesepuh sadah balikpapan Sayyid Zainal Abidin bin Hasan Alaydrus. Beliau sangat ramah, semua beliau terima dengan hangat dan keramah tamahan.

Setelah dari Kampung Baru Tengah, kompas mobil menuju  Masjid Agung At Taqwa Balikapapan yang berada di kota. Kami melaksanakan sholat sunat dulu di mesjid sekalian ziarah ke makam ulama;
-Sayyid Hasan bin Ahmad bin Hasan Alaydrus
-Sayyid Saleh bin Ahmad Al Khirid
-Sayyid Agil bin Saleh Al Khirid
-Sayyid Ali Ba bud
-Sayyid Ghasim Bahasyim
-Syarifah Qomariah binti Ali Alaydrus

Kayaknya rombongan perlu kawasan pantai untuk istirahat, maka mobil jalan menuju Pantai Manggar yang tak jauh dari kota balikpapannya. Foto bersama lagi biar ada kenangannya.
*)Pantai Manggar Balikpapan_"Kebersamaan itu perlu"

Jelang maghrib, dengan membawa koper dan tas serta bag oleh oleh kami di antar Pak Arif Fadli ke Terminal Bus. Bus akan berangkat sebentar lagi dengan tujuan Banjarmasin.

Alhamdulillah subuh, traveller religi dari Kandangan tiba di rumah masing masing dengan sehat selamat.

Mudah mudahan akan diberikan lagi melangkahkan kaki di Nusantara yang kaya akan adat istiadat dan sejarah islam



#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Bali
Denpasar, Jembrana, Klungkung, Badung,
3 s/ 6 Maret 2014 

Pesona Indonesia dalam Wisata Religi & Jejak Islam di Bali
Menjelajahi dan menikmati khasanah Wisata Religi dan Jejak-jejak Islam di Bali tuk mengunjungi makam-makam para Ulama penyebar Islam (Sab’aul Auliyah) di Bali, mengenal tentang sejarah Islam, situs-situs, kekerabatan Islam dan Hindu, Puri Kerajaan (Keraton) dan objek-objek wisata terkait penyebaran Islam. Alhamdulillah di bulan maret traveller religi dari assa`adah burdah community kandangan dapat lagi menginjakkan kaki di pulau dewata
Kunjungan ke Bali kali ini sangat banyak peminatnya di karenakan pulau ini sudah kesohor di dunia jadi banyak yang penasaran ingin tau keindahan alam bali beserta sejarah islamnya. Anggota yang ikut adalah;
1.Haris Fadillah Alkaff
2.Azis Alkaff
3.Iberahim Balgais
4.Saleh Bahasyim
5.Ahmad Yazidi Assegaf
6.Muhammad Syamsuddin
7.Ahmad Suhadi
8.Muhammad Noviannor(Toko Mahar Kdg)
9.Amili Muliawan
10.Sopian Hadi
11.Supian Sauri
12.Bahruddin
13.Ahmad Yusrie Dimyati
14.Arief Pranajaya Siahaan
15.Ustani Hilman
16.Muhammad Yusuf bin H.Ahmadi
17.Ancah H.Ali

Seperti biasa, satu hari jelang keberangkatan rombongan kami lebih duluan mengunjungi kedua orang tua atau menziarahi makam kedua orang tua masing masing  serta beberapa makam Ulama Auliya setempat.

Senin, 3 Maret 2014
Mobil carteran sudah tiba di rumah kawan kawan semua sudah siap sisa masukkan barang koper ke dalam mobil, jelang siang ayam masih berkokok meluncurlah rombongan menuju bandara syamsuddin noor banjarbaru. Kunjungan ke pulau dewata menggunakan jalur udara, setibanya kami di bandara juanda surabaya mobil carteran selama di perjalanan sudah siap bersama sopirnya. Kompas panduan rute awal perjalanan menuju jalan pegirian langsung ke TPU Jannatul A`rab Surabaya terus ke kompleks Ampel mampir di Botoputih dan Sunan Ampel. Lanjut lagi ke bangil menziarahi makam Guru Bangil.

 )* di bangil



Melewati kebun agung di pasuruan singgah sejenak di makam Sayyid Alwi bin Segaf Assegaf.

Estafet traveller religi terus berlanjut ke kota jember menuju kawasan megondang tanggul kab jember masih dalam propinsi jawa timur. Ziarah ke makam Sayyid Sholeh bin Muksin Alhamid dan Sayyid Abu Bakar bin Abdullah Al Hamid.

Pak Sopir meneruskan lagi perjalanan keliling nusantara menuju kota banyuwangi, mobil berhenti di depan kompleks makam Datuk Iberahim dan Sayyid Hadi bin Abdullah AlHaddar. Tak lama di banyuwangi kami langsung masuk pelabuhan gilimanuk penyebrangan antar propinsi dari jatim ke pulau bali.

Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT pada subuh waktu  Bali rombongan traveller dari kalimantan menginjakkan kaki di pulau dewata bali. Sebelum kesiangan kami mencari Mesjid yang keliatan berada di pinggir jalan langsung saja sholat berjamaah subuh di tunaikan.

Kompas panduan mobil menuju jalan semangka di loloan barat
Sebuah kecamatan negara di kabupaten jembrana, mengunjungi kompleks makam Sayyid Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih

Menurut informasi di blog MTKH; Sayyid Ali Bafaqih lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, datang ke Bali pada tahun 1917 dan sebelumnya belajar agama di Mekkah. Pada tahun 1935 beliau mendirikan Pondok Pesantren Syamsul Huda yang telah meluluskan ribuan ulama & da’i. Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah di tanah air. Faktor inilah yang diduga menjadi sebab ramainya para paziarah. Sayyid Ali wafat pada 1997 dalam usia 107 tahun. Selain menguasai ilmu Al-Qur’an, Sayyid Ali juga dikenal sebagai pendekar silat yang tangguh
)* Tim Jelajah Keliling Nusantara


)*Assa`adah di Kab Jembrana


Kompas rute keliling nusantara mengantarkan kami ke loloan barat tak jauh dari Sayyid Ali, kami mengunjungi makam Syarif Abdullah bin Yahya Al-Qadri dan Datuk Lebai(Syekh Dawam Sirajuddin)

Sebelum kepenginapan mobil di antar ke Pantai Kuta,
Pantai Kuta adalah tempat wisata di Bali yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang dekat dengan bandara, pantainya yang indah, biaya yang murah, dan ombaknya yang cocok untuk peselancar pemula. Pantai Kuta juga terkenal dengan panorama matahari tenggelamnya yang sangat indah. Fakta unik dari Pantai Kuta adalah sebelum Pantai Kuta menjadi sebuah tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi seperti sekarang ini, Dengan pasir putih dan laut birunya, dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang sangat lengkap, Pantai Kuta adalah primadona wisata Bali(copas)*. Bubuhan anggota masing masing foto dan selfi. Seru sekali, setelah matahi terbenam baru kembali.

Rehat kembali lagi ke penginapan di daerah kertalangu utnuk sholat dan tidur mempersiapkan esok hari tenaga yang lebih banyak biar segar.

Selasa, 4 Maret 2014
Setelah sholat subuh semua, dan masih ada beberapa jamaah yang susah dibangunkan untuk sholat subuh kami bangunkan satu persatu agar mandi dan sholat. Di pengipan sangat nyaman untuk istirahat dan kegiatan lainnya. ruangannya cukup luas untuk orang banyak kami menyewa beberapa rumah untuk seluruh peserta keliling nusantara. Yang di tunggu tunggu tiba mobil catering untuk kami sarapan. Bali ternyata sangat mudah untuk urusan perut, fasilitas catering sangat lengkap mobilnya yang mendatangi kami kemanapun kami di perjalanan.  Setelah sarapan pagi dengan kuliner khas Bali makan masih banyak yang beradaftasi dengan masakan setempat.

Pak Sopir yang setai mengantarkan rombongan bersama guide khusus selama traveller pulau dewata Pak Agus Sopian. Mobil menuju desa kusamba, Daerah kecamatan dawan di Kabupaten Klungkung.

Kunjungan klungkung ziarah ke makam Sayyid Ali bin Abu Bakar bin Umar Al-Hamid. Menurut info dari blog MTKH bahwa Sayyid Ali bin Abubakar bin Umar al-Hamid, yang makamnya terdapat di Desa Kusumba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Makam keramat ini terletak tak jauh dari selat yang menghubungkan Klungkung dengan pulau Nusa Penida. Selain dikeramatkan oleh kaum muslimin, makam ini juga dikeramatkan oleh umat Hindu. Di depan makam dibangun patung seorang tokoh bersorban dan berjubah menunggang kuda.
Semasa hidupnya Sayyid Ali mengajar bahasa Melayu kepada Raja Dhalem I Dewa Agung Jambe dari Kerajaan Klungkung. Sang raja menghadiahkan seekor kuda kepadanya sebagai kendaraan dari kediamannya di Kusamba menuju istana Klungkung. Suatu hari, pulang mengajar di istana, ia diserang oleh kawanan perampok. Ia wafat dengan puluhan luka di tubuhnya.
Jenazahnya dimakamkan di ujung barat pekuburan desa Kusamba. Malam hari selepas penguburan, terjadi keajaiban. Dari atas makam menyemburlah kobaran api, membubung ke angkasa, memburu kawanan perampok yang membunuh sang Habib. Akhirnya semua kawanan perampok itu tewas terbakar. Kaum muslimin setempat biasa menggelar haul Sayyid Ali setiap Ahad pertama bulan Sya’ban.
Makam Sayyid Ali bin Abu Bakar bin Umar Al Hamid berada di tepi pantai di Desa Kusumba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, tidak jauh dari selat yang menghubungkan Klungkung dengan Nusa Penida. Selain dikeramatkan oleh kaum muslimin, makam ini juga dikeramatkan oleh umat Hindu. Semasa hidupnya, Sayyid Ali mengajar bahasa Melayu kepada Raja Dalem I Dewa Agung Jambe dari Kerajaan Klungkung. Sang Prabu menghadiahkan seekor kuda sebagai kendaraan dari kediamannya di Kusamba menuju puri Klungkung.
Wali7_Kusamba
Pada suatu hari, sewaktu Sayyid Ali pulang dari Klungkung dan sesampainya di pantai Kusamba, beliau diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dengan senjata tajam dan tewas di tempat. Akhirnya, jenazah beliau dimakamkan di ujung barat pekuburan Desa Kusamba )*info copas blog MTKH
)* Om Iwan di Klungkung

Sudah keliling di Kabupaten Klungkung, kini mobil menuju kabupaten Badung. mampir di makam Raden Amangkuran Pangeran Mas Sepuh.Makam Beliau terletak di pinggir Pantai Seseh, Mengwi, Tabanan, Bali.
Pangeran Mas Sepuh merupakan gelar. Nama sebenarnya adalah Raden Amangkuningrat, yang terkenal dengan nama Keramat Pantai Seseh. Ia merupakan Putra Raja Mengwi I yang beragama Hindu dan ibunya berasal dari Blambangan (Banyu Wangi Jatim) yang beragama Islam. Sewaktu kecil, beliau sudah berpisah dengan ayahandanya dan diasuh oleh ibundanya di Blambangan. Setelah dewasa, Pangeran Mas Sepuh menanyakan kepada ibunya tentang ayahandanya itu. Setelah Pangeran Mas Sepuh mengetahui jati dirinya, ia memohon izin pada ibunya untuk mencari ayah kandungnya, dengan niat akan mengabdikan diri. Semula, sang ibu keberatan, namun akhirnya diizinkan juga Pangeran Mas Sepuh untuk berangkat ke Bali dengan diiringi oleh beberapa punggawa kerajaan sebagai pengawal dan dibekali sebilah keris pusaka yang berasal dari ayahandanya dari Kerajaan Mengwi
Namun, setelah bertemu dengan ayahnya, terjadilah kesalahpahaman yang di sebabkan kecemburuan dari pihak keluarga kerajaan. Akhirnya Pangeran Mas Sepuh beranjak pulang ke Blambangan untuk memberitahu ibunya tentang peristiwa yang telah terjadi. Namun dalam perjalanan pulang, sesampainya di Pantai Seseh, Pangeran Mas Sepuh diserang sekelompok orang bersenjata yang tak dikenal, sehingga pertempuran tak dapat dihindari lagi. Melihat korban berjatuhan yang tidak sedikit dari kedua belah pihak, keris pusaka milik Pangeran Mas Sepuh dicabut dan diacungkan ke atas, seketika itu ujung keris mengeluarkan sinar dan terjadilah keajaiban, kelompok bersenjata yang menyerang tersebut mendadak lumpuh, bersimpuh diam seribu bahasa. Akhirnya diketahui kalau penyerang itu masih ada hubungan kekeluargaan, hal ini dilihat dari pakaian dan juga dari pandangan bathiniyah Pangeran Mas Sepuh. Akhirnya keris pusaka dimasukkan kembali dalam karangkanya, dan kelompok penyerang tersebut dapat bergerak dan kemudian memberi hormat kepada Pangeran Mas Sepuh.
Salah satu karomah yang diberikan Allah kepada Pangeran Mas Sepuh ialah kemampuan berjalan diatas permukaan air. Kesaktian yang luar biasa yang dimiliki Paneran Mas Sepuh ternyata memunculkan rasa kecemburuan diantara putra-putra Raja Mengwi. Bahkan suatu ketika saat Pangeran Mas Sepuh diperintahkan untuk menuju Taman Ayun (tempat peristirahatan keluarga Raja) di Mengwi. Taman Ayun dikelilingi danau mengitari bangunan lengkap dengan taman indahnya. Tanpa diduga, saat Pangeran Mas Sepuh berjalan diatas air danau dan bersila diatas bunga teratai, terlihat oleh prajurit kerajaan. Tentu apa yang disaksikan prajurit kerajaan tersebut sungguh menggegerkan seluruh Istana. Selain karomah tersebut, Panggran Mas Sepuh juga dikenal mampu mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan, tak sedikit ‘dukun’ yang mencari ilmu untuk belajar cara pengobatan. Namun, yang paling mencengangkan serta sempat disaksikan pasukan kerajaan Mengwi ialah saat Pangeran Mas Sepuh dalam perjalanan menuju Bali dari Kerajaan Blambangan (Jawa) terlihat hanya berjalan diatas air laut. Pangeran Mas Sepuh tampak tenang berjalan diantara deburan serta gulungan ombak.
65415599

)^ Copas info dari blog MTKH

Santai sejenak, traveller religi dari kalimantan di pulau dewata menuju pulau nusa dua.
Kawan kawan gembira dan banyak senyum meliat pantai yang sangat indah dan menakjubkan. Disini semua fasilitas yang berhubungan dengan laut semua ada, tak hanya di pulau nusa dua, kami menyebrang lagi ke pulau Tanjung Benua ( Deluang Sari Turtle). Penyu dari yang bayi sampai berumur tua sangat banyak tak hanya penyu binatang lain pun juga ada. Wisatawan dari mancanegara sangat banyak, kesempatan bagi wisatawan untuk berfoto bersama hewan yang dilindungi tersebut.

anjung Benoa yang berbatasan dengan Nusa Dua, Bali adalah pusat dari kegiatan olahraga dan permainan air di Bali. Karakteristik Pantai Tanjung Benoa sangatlah tenang, sehingga sangat cocok untuk berbagai jenis permainan air yang seru. Jenis permainan air yang dapat anda mainkan di sini yaitu snorkel, sea walker, banana boat, parasailing, wakeboard, waterski, jetski, scuba diving, donut boat, flying fish, dan lain-lain. Selain itu anda juga dapat pergi melihat penyu raksasa di pulau penyu dengan menaiki perahu dari Tanjung Benoa(copas)

Kompas berlanjut lagi ke Kabupaten Karang Asem, desa bungaya kangin di kecamatan bebandem mampir ke makam Sayyid Ali Zaenal Abidin Alaydrus
Ali bin Zainal Abidin Al Idrus meninggal tanggal 9 Ramadhan 1493 H atau tanggal 19 Juni 1982 M. Di sebelah makam tersebut ada makam kuno menurut cerita adalah makam Syeikh Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi. Copas info dari blog  MTKH

Jalan lagi ke makam Syekh Maulana Yusuf Al Baghdadi. Sebelum kembali ke penginapan rombongan dibawa rehat santai menuju kawasan pantai. Yakni Tanah Lot
)*Assa`adah Burdah Community HSS_"Badangsanakan"

Rabu, 5 Maret 2014
Explore pulau dewata dalam traveller religi lanjut lagi perjalanan menuju puncak mango kabupaten tabanan ke makam Sayyid Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi

Maulana Yusuf Al Maghribi.
Makamnya di atas bukit Bedugul Kab. Tabanan. Dikenal dengan “Makam Keramat Bedugul.”
Lokasi makam yang berada di atas bukit yang tinggi dan berada di tengah cagar alam milik Perhutani Kabupaten Tabanan menyebabkan peziarah harus benar-benar kuat dan mampu untuk bisa sampai ke sana. Biasanya peziarah yang ingin mengirim doa akan diarahkan ke sebuah masjid yang juga berada di atas bukit.
Dari halaman masjid, kita bisa melihat Danau Beratan yang sangat indah.
Ada yang ingat Danau Beratan..?? Coba lihat di uang 50 ribuan yang sisi belakang.. copas info)*blog MTKH IMG_2007
Danau Beratan Bedugul adalah sebuah danau yang berlokasi di daerah pegunungan dengan suasana alam yang asri. Keunikan dari Danau Beratan Bedugul adalah keberadaan pura yang bernama Pura Ulun Danu. Pura Ulun Danu terletak di pinggir Danau Beratan Bedugul dan merupakan salah satu daya tarik utama Danau Beratan Bedugul. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati permainan air dan menyewa perahu di Danau Beratan Bedugul(copas)

Sebelum kembali ke penginapan, mobil jalan lagi menuju kawasan GWK, Garuda Wisnu Kencana buat foto dan selfi kenang kenangan di Bali
)* Assa`adah Burdah Community HSS di GWK
Garuda Wisnu Kencana atau biasa disingkat GWK adalah sebuah taman wisata budaya yang berlokasi di Bali Selatan. Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah patung yang sangat besar karya I Nyoman Nuarta. Saat ini, patung Garuda Wisnu Kencana belum sepenuhnya selesai dibuat, hanya sebagian saja yang telah selesai, namun walau begitu anda tetap dapat menikmati kemegahan Garuda Wisnu Kencana. Selain patung, anda juga dapat melihat keindahan bukit kapur yang di potong menjadi balok-balok kapur besar. Balok-balok kapur ini nantinya akan penuh dengan pahatan.(copas)

Kamis, 6 Maret 2014
Traveller selanjutnya ke Pulau Serang
dikecamatan kuta mampir ke makam Syekh KH.Muni, beliau seorang penyebar agama islam di abad ke 17

Oleh Guide, Pak Agus kami di antar ke pusat oleh oleh, buat ngasih kelurga dan dangsanak kami di assa`adah burdah community yang tidak bisa ikut. Baju kaos khas Bali yang paling banyak kami beli selain gantungan kunci souvenir. Untuk alamnya memang benar benar bagus dan memukau mata. Pantainya sangat indah.

Setelah siang rombongan di antar Pak Sopir menuju Bandara Ngurah Rai Bali dengan transit bentar di Juanda di teruskan Ke Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin. Tengah malam sudah tiba di rumah masing masing anggota.Syukur  Alhamdulillah kami berangkat dan pulang dengan selamat. Dan diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi pulau yang sangat mashur di dunia.  Mensyukuri nikmat tuhan atas ke indahan alam nusantara yang sangat elok


#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Kabupaten Pulau Laut
Kotabaru
31 Agustus s/ 3 September 2013 

Travelling Religi kali ini tetap mengunjungi kepulauan Kalimantan. Kalimantan bagian tenggara tepatnya masih dalam propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Pulau Laut dengan sebutan Kotabaru. Yang mashur lagunya di kenal dengan "Kotabaru Gunungnya Bamega". Rombongan travelling relligi dari assa`adah burdah community hss sebanyak 28 orang dengan sarana satu buah bus sedang.
Depan Mesjid Jami Baitul Abrar  Kotabaru

Sabtu, 31 Agustus 2013
Mobil bus yang membawa rombongan travelling wisata religi, tibu juga di Batulicin menuju jalan seberang mesjid taqwa atau makbarah pekuburan Raja Raja Batulicin. Di lingkungan TPU tersebut yang di ziarahi ke makam Pangeran Habib Ahmad bin Sultan Syarif Ali bin Abdurrahman Alaydrus dan Pangeran Habib Hamid bin Sultan Syarif Ali bin Abdurrahman Alaydrus. 
Setelah menziarahi beberapa makam auliya shalihin rombongan menuju rumahnya Sayyid Husein bin Abu Bakar Assegaf untuk bersilaturrahmi.

Minggu,1 September 2013
di hari kedua tour religi pulau laut, assa`adah burdah community berjalan menuju Jalan Pangeran Kesuma, kawasan Hilir Gunung Pamandangan. Di daerah tersebut ada beberapa yang di datangi seperrti makam Habib Abu Bakar bin Abdul Qadir Alhabsyi, Habib Muhammad bin Sulaiman Al Mahjub. Di teruskan lagi menuju jalan h.agus salim kawasan mesjid jami`baitul abrar ziarah ke makam Habib Alwi bin Zaenal Abidin Al-Khirid, Habib Mohdor bin shahab, Habib Ali bin Muhammad Alaydrus.


Perjalanan di teruskan lagi menuju Gunung Sentral menuju makam Habib Umar bin Muhammad Alaydrus .Estafet lagi menuju Jalan Berangas Pantai Seratak KM 19 menuju makam Habib Mukhsin bin Hasan Al Musawa. Terus lagi ke Pantai Teluk Gosong menuju makam Habib Ahmad bin Hasan Al Musawa.

Setelah estafet dari makam ke makam, istirahat menuju Pantai Sarang Tiung (Pantai Gedambaan)KM 14

Kelelahan terbayar dengan keindahan pantai dan lautnya yang sangat indah. Sekalian saja minum es kelapa muda tambah semangat lagi untuk melanjutkan perjalanan seru. Tak jauh dari pantai objek wisata kami sempatkan mengunjungi makam Habib Alwi bin Hasan Alaydrus





#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Jawa Timur
Surabaya, Gersik, Malang, Batu, Lawang, Pasuruan, Bangil, Madura, Jember
3  s /d 5 Nopember 2012 

Destinasi wisata di Indonesia tidak hanya alam, budaya, kulier, sejarah saja. Ada wisata religi yang banyak diminati pelancong dari Indonesia atau luar negeri, trip kali ini mengunjungi Propinsi Jawa Timur

Subuh Sabtu, tanggal 03 Nopember 2012
Di kejutkan dering bunyi alarm dari handphone, tak terasa waktu menunjukkan pukul 02.00 wita yang memberitahukan jadwal keberangkatan rombongan ke jawa timur. Tak lama kemudian datanglah Mas Halim membawa mobilnya yang siap untuk mengangkut mengantarkan kami ke Bandara Syamsudinnor Banjarbaru. 

Saat adzan subuh berkumandang di Bandara, rombongan kami sudah tiba setengah jam sebelumnya tanpa menunggu lagi kami semua ikut solat berjamaah di Mesjid Bandara. Tepat pukul 07.15 wita. Pesawat lepas landas membawa rombongan jamaah Assa`adah Burdah Cmmonity HSS sebanyak 27 orang diantaranya yang ikut; Haris Fadillah, Azis, Muhammad Iberahim, Ahmad Yazidi, Ustadz Ahmad Suhadi, Ahmad Fitriadi, Arif Pranajaya Siahaan, Ustadz Muh.Syamsuddin, Ustadz Sahroji, Aspiannor (adik Ust.Sahroji), Ust.Mahyudin, Pak Hermansyah(Paman Ancah), Pak Nor Erfansyah( Paman Bada), H.Ideris, Ustani Helman, M.Hilmi Ramadhan (putra Helman), Rustini (istri helman), Hermah (ortu helman), Raini, Bahruddin, Suman, Hasan Haji (keponakan Ust Sahroji), Ahmad Majedi (ortu Ust Sahroji), Norrahmansyah, Supian Sauri, Ahmad Suhaimi, Muhammad Noviannor.

Sebelum memasuki ruang tunggu bandara, kami sarapan pagi makan lepat makanan yang sudah masak di sertai sambel sate, semua makanan ini di bawa oleh Ustadz Makhyudin Simpur.

Jam 08.15 WITA pesawat kami tiba dengan aman lancar dan selamat di bandara internasional Juanda dengan nomor penerbangan Flight  Setibanya di bandara sebanyak 27 orang rombongan kami sudah di tunggu mobil mini bus ‘T Travel Surabaya’ .Yang akan menuju Kota Gersik. Mini  bus tersebut di carter selama dua hari penuh. Jamaah kami bertambah lagi satu orang dari Kota Solo yaitu Supian Hadi yang sedang dinas belajar di salah satu Akademi Kota Solo. Sehingga jumlah kami bertambah menjadi 28 orang.

KOTA GERSIK
Jam 10.23WITA bus kami tiba di kota Gersik, dan langsung bus menuju parkiran khusus para penziarah yang sudah di sediakan oleh pemda setempat untuk wisatawan luar maupun lokal. Kostum semua jamaah jadi berganti dari pakaian santai menjadi berbusana muslim semua.
Kemudian kami jalan kaki menyusuri gang di samping rumah penduduk menuju makamnya Maulana Malik Iberahim. Setelah berzirah kami menuju alun alun kota Gersik bergabung dengan jamaah lainnya untuk menghadiri Houl Al-Quthb Al-Ghaust Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf.

Acara haulan, pertama tama pembacaan kitab maulid alhabsyi kemudian manaqib sang habib, tausiyah yang pertama tama di bacakan oleh Habib Hasan AlHaddad dari Hadramaut, lalu tausiyah yang kedua di bawakan oleh Habib Ahmad bin Novel Binjindan dari Jakarta, tausiyah yang ketiga di bawakan oleh Alhabib Thohir bin Abdullah Alkaff dari Tegal. Kerumunan manusia berbaju busana muslim membuat alun alun kota gersik menjadi padat sesak oleh jamaah pencinta Ulama Auliya dan Waliyullah.
Adapun para habaib yang berhadir menurut sepengetahuan dari kami, ada Habib Taufik bin Abdul Qadir Asseggaf, Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Habsyi Jakarta, Habib Ahmad Baraqwan Bondowoso, Habib Syeikh bin Muhammad Alaydrus Ketapang, Habib Abu Bakar Mauladdawilah Malang, Habib Alwi Alhabsyi Solo, Habib Yusuf AlBa`bud Pal 6 Banjarmasin, Habib Hud Alkaff Ks Tubun Banjarmasin, Habib Salim Alkaff Kampung Penatu Banjarmasin, Habib Fitri Bahasyim Basirih, Habib Ismail Balgaist Kapuas
Setengah jam berakhir acara puncak Houl, satu persatu jamaah haulan mulai keluar dari titik pusara makam Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf, rombongan kami dengan mudah memasuki makam dari dua orang yang di ziarahi pada hari tersebut salah satunya makam Habib Alwi bin Hasyim Asseggaf. Setelah berziarah kami keluar dari kompleks makam dan di sela sela jalan rombongan kami di persilakan masuk untuk memakan jamuan nasi kebuli persis nasi tomat saat Haulan di Palembang tahun 2011 kemaren. Di rumah Habib Muhammad Alhabsyilah perut kami menjadi kenyang, dan beliaulah yang menjadi juru kunci makam di Mesjid Gersik ini. Maka sebelum kami keluar dari rumah beliau, kami pamit dan mohon doa untuk keselamatan dan kelancaran perjalan ziarah kami selama di Jatim.
Habib Abu Bakar Asseggaf lahir di Besuki Jatim, 1285H. Saat usia tiga tahun mampu mengingat semua kejadian yang pernah terjadi pada dirinya. Guru beliau Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi(pengarang maulid habsyi), Alhabib Muhammad bin Ali Asseggaf, Alhabib Muhammad bin Idrus Alhabsyi(makam Ampel Kubah), Alhabib Ahmad bin Hasan Al-Atas, dll. Beliau beruzlah  sampai lima belas tahun.

Setelah dari Gersik rombongan ziarah kami menuju makam Sunan Giri, kemudian perjalanan di lanjutkan ke kota Malang.

KOTA MALANG
Bus kami mengarah ke Jalan Nusakambangan seberang RS Aisyiah ke makam Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih dan makam putra  beliau yaitu Addai`ilallah Al-Muhaddist Prof. DR. Al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih. Al-Habib Abdulah Bilfaqih Beliau lahir di kota Surabaya tanggal 1 Juni 1936 M. Ayah beliau pendiri ponpes  Darul hadist Al Faqihiyyah Li Ahlussunah wal jamaah di kota Malang. Selain belajar kepada Ayahandanya juga berguru kepada Al-Habib Ali bin Husein Al-Atas (Habib Ali Bungur). Pada usia 7 tahun sudah mampu menghapal alqur`an, usia 20 tahun sudah mampu menghapal kitab hadis Bukhari dan Muslim lengkap dengan matan dan sanadnya yang bersambung hingga ke Rasulullah SAW. Setiap kali ia menyebut nama Rasul SAW, selalu dengan sebutan sempurna yang menunjukkan rasa ta`dzimnya terhadap Rasul SAW. Saat ia menyebutkan nama Rasul SAW selalu di iringi dengan cucuran air mata

Al Imam AlHabib Ali bin Muhammad Al-Habsyi,berkata bahwa..
”Mereka adalah para pendahulu kita, yang telah memusatkan segala usahanya menuju kepada Allah swt dengan mengikuti petunjuk Nabi pilihan-Nya.Amal mereka bersih dari berbagai penyakit.
Kehidupan mereka dihiasi dengan ilmu, ahlak, dan wirid.
Mereka bersungguh sungguh dalam beramal. Dengan mencurahkan segala perhatiannya
Mereka mengabdi kepada Allah swt dengan ilmu, amal dan zuhud
Mereka adalah kaum yang di muliakan Allah swt. Dengan diberikan kedudukan disisi-Nya.
Mereka adalah golongan para al-Qutub. Serta al-Autad yang mulia”

KOTA BATU
Menuju Kota Batu, perjalanan kebanyakan naik menanjak menuju Puncak, karena sudah melewati maghrib di perjalanan maka nampak pemandangan melihat kebawah keliatan gemerlapan cahaya bersinaran menyinari kota Malang.Tepat pukul 24.00 rombongan kami tiba di Kota Batu kota dengan mottonya “BERAMAL”. Langsung saja bus kami menuju sebuah VILLA berkamar sebelas ruangan, ada air hangat, tv, air dispensir, dll, villanya yang terletak di bawah lereng gunung Arjuno

Kelelahan setelah perjalanan panjang satu persatu jamaah mandi yang airnya sangat dingin. Mata sudah tak tahan lagi akhirnya ketiduran semua.

Hari Minggu tanggal 04 Nopember 2012
Pukul 04.00 WITA saat subuh, satu persatu jamaah pada bangun, mandi langsung solat subuh. Tepat jam 07.00 WITA, setelah semua siap berkemas kemaspakaian dan peralatan lainya kami menuju Bus yang sudah siap mengantar keliling kota Batu dan di lanjutkan menyisir kota mencari warung makan untuk sarapan pagi dan ketemu warung nasi remesnya di kota Lawang.

KOTA LAWANG
Pukul 07.30WITA di Kota Lawang, kami mampir untuk ziarah ke makam Ust.Alhabib Ahmad Anies bin Hasan Binshahab dan ziarah lagi ke makamnya Ustadz Alhabib Muhammad bin Husein bin Ali Al Ba'bud dengan alamat makam berada TPU Bambangan-dibelakang kantor Balai Desa Duri Rejo atau seberang asrama PM Kota Lawang. Ustadz Habib Muhammad Al-Ba`Bud, beliaulah yang mendirikan Ponpes Darunnasyi`in yang berada di kota dingin Lawang. Ponpes beliau termasuk salah satu pesantren habaib tertua di Indonesia. Guru beliau di antaranya AlHabib Abu Bakar bin Umar Binyahya yang bermakam di Pegirian dekat Ampel Surabaya, Al-Habib AbuBakar bin Muhammad Asseggaf Gersik, AlHabib Ali AlHabsyi kwitang, AlHabib Muhammad bin Ahmad Al-Mohdor, AlHabib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih.

KOTA PASURUAN
Setelah sarapan dan ziarah rombongan kami menuju lagi Kota Pasuruan. Jam11.53WITA tiba di Kota Pasuruan, kota yang menyimpan banyak para ulama dan habaibnya di antaranya yang mashur ziarah ke makam Alhabib Ja'far bin Syaichon Asseggaf dan Kyai Hamid Pasuruan yang berada di wilayah kompleks Mesjid Jamik Al-Anwar.
Kyai Abdul Hamid bin Abdullah Pasuruan, beliau lahir pada tahun 1914 M di Lasem Rembang Jawa Tengah. Beliau mondok di Pondok Pesantren Kasingan Rembang, dan Ponpes Tremas Pacitan
Beruntung dan bahagia rasanya hati kami dapat menziarahi para auliya dan waliyullah, walaupun perjalanan kami sangat jauh menyeberangi lautan antar pulau dan lintas propinsi.

KOTA BANGIL
Jam 13.00 WITA Bus kami tiba di kota Bangil, menziarahi Al-Hubabah Syarifah Khadijah binti Syarif Hidayatullah atau mashyur di kenal dengan Kubah Ratu Bangil. Nampak para jamaah yang bujangan tampak khusu berdoa di makam beliau. Sesekali senyum Sopian Sauri dan Sopian Hadi takut kalau kalau kedengaran orang doa doa mereka. Pukul 14.13WITA kami berada di makam Tuan Guru Bangil (Tuan Guru KH.Syarwani Abdan Al-Banjary)makam beliau berada di daerah DAWWUR BANGIL. Jalan menuju makam melewati ponpes Darussalam milik beliau.

Pukul 14.55WITA rombongan kami berada lagi di Kubah Sanging ke makam Alhabib Abdullah bin Ali Alhadad. Dan jam 15.05WITA kami ziarah ke makamnya Alhabib Ali bin Umar bin Syekh Alaydrus & Alhabib Umar bin Abdullah bin Ali Alhaddad. Jam 17.00WITA bus kami tiba di penginapan Ampel Rahmat kawasan wisata religi Ampel.

KOTA MADURA
Mini bus pada pukul 19.16 WITA menuju  jembatan Suramadu. Di kawasan jembatan Suramadu banyak di gelar toko suvenir cendramata berkhas Madura dan Jembatannya, tak ketinggalan semua pada membeli untuk oleh oleh di Kandangan. Jam 23.33WITA perjalanan mobil kami berlanjut lagi menuju Kota Jember 180 KM dan dalam perjalanan kami makan malam dulu di Kota Pasuruan.

KOTA JEMBER(TANGGUL)
Dingin, lelah dan kurang tidur tak mengurangi semangat kami untuk tetap melanjutkan perjalanan ziarah ke Kota Jember, namun sedikit terobati dengan memamfaatkan tidur dalam mobil selama perjalanan panjang tersebut. Mobil berhenti di depan stasiun  Tanggul dan sopir mengatakan bahwa rombongan kami sudah sampai tepat di depan makam Al-Habib Soleh bin Muksin Al-Hamid, di periksa jam menunjukkan pukul  02.00 WITA.

Setelah semuanya selesai wudhu dan buang hajat maka kami lanjutkan dengan memasuki Kubah habib tersebut. Nampak dalam kubah tersebut ada beberapa muhibbin membaca ayat ayat suci al qur`an serta yasin, tak menunggu lama maka kami memulai ritual ziarah dengan mengucapkan salam kemudian membaca surat lainnya di teruskan dengan doa. Setelah selesai berdoa, kami satu persatu keluar dari makam habib, ziarah tersebut di imami oleh Ustadz Makhyuddin dari Pamujaan Kec. Simpur.

Beliau Habib Soleh Tanggul lahir di Korbah Ba Karman, Wadi `Amd, di desa Hadramaut tahun 1313H. Haulan Habib Soleh setiap hari Minggu kedua Bulan Sawal di Mesjid Riyadusshalihin berdekata dengan makam beliau. Pada usia 26 tahun beliau datang ke Indonesia (1921M). Beliau beruzlah selama tiga tahun.Habib Soleh di kenal doa`nya selalu di kabulkan.

Perjalanan pulang di lanjutkan menuju kawasan religi Ampel. Dan subuh jam 05.00WITA kami tiba lagi di Ampel.

KOTA SURABAYA(AMPEL)
Senin, tanggal 5 Nopember 2012
Rasanya kantuk menjadi hilang setelah istirahat sejenak di penginapan milik orang Banjarmasin, beberapa dari rombongan kami mencari sarapan untuk makan pagi. Ternyata untuk sarapan tak lah sulit untuk di cari, tepat di seberang jalan penginapan atau di muka gang Ampel Rahmat banyak orang berjualan untuk sarapan makan pagi. Setelah sarapan pagi di lanjutkan dengan mandi antrean sesuai daftar tunggu masing masing. Bau harum, rambut bersih dan baju baru plus sarungan, maka di mulai lagi kami berziarah dengan berjalan kaki menuju Kubah Pegirian Pekuburan resmi milik orang  orang Arab dan orang Banjar serta para Raja raja dari Surabaya. Pertama tama makam yang kami tuju adalah Gubahnya  AlHabib Ali shofi bin Muhammad Aseggaf kemudian ziarah ke makamnya Al-Habib Abu Bakar bin Umar Binyahya ke makam Al-Habib Muhammad bin Husein Alaydrus (Habib Neon) ke makam Al-Habib Zein bin Ahmad Alaydrus  lalu ziarah ke makam Al-Habib Idrus bin Abu Bakar Al-Habsyi(orang tua dari Habib Ubaidillah Alhabsy.
Setelah ziarah di Pegirian, rombongan kami berjalan kaki menuju Kubah Botu Putih ke makam Al-Habib Syeikh bin Ahmad Bafaqih dan makam AlHabib Muhammad bin Ahmad Bafaqih di belakang langgar Botuputih ampel.

Rombongan kami menyeberang lagi dari kompleks Botuputih kami berziarah ke Kubah “Ampel Kubah” ke makamnya Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi dan berziarah kemakamnya Alhabib Muhammad bin  Ahmad Al-Mohdor di teruskan lagi maraton ziarah ke makamnya Sunan Ampel di sekitar Mesjid Ampel. Pusat daya tarik manusia yang terbanyak menyedot penziarah adalah berziarah ke makam Sunan Ampel, siang maupun malam selalu di penuhi oleh pencinta Waliyullah untuk mengambil keberkahan dari beliau. Selesai berziarah di Sunan Ampel kami langsung menuju Makam Mbah Bolong dan Mbah Soleh.

Akhirnya maraton ritual ziarah kami sudah selesai, selama tiga hari siang dan malam kami selalu menuju pemakaman para Ulama Auliya dan Habaib.
Mumpung tinggal di lingkungan orang orang arab, kami bersama Paman Ancah(Hermansyah)mencari menu yang khas makanan orang arab yaitu Roti Maryam, satu porsi masing masing kami memesan roti maryam pakai keju dan ternyata memang lezat untuk di makan apalagi di saat panas.

Kepikiran untuk membawa oleh oleh untuk putra putri di Kandangan, kami masing masing mencari baju untuk oleh oleh bertuliskan “SUNAN AMPEL” kado bagi orang di rumah. Siang hari di Ampel Pukul 02.00 WITA mobil pengantar kami menuju Bandara sudah menunggu, rasa gembira menghilangkan kelelahan karena akan bertemu anggota keluarga yang sangat di cintai, semangat lagi rasanya perjalanan menuju Bandara Juanda. Setelah melewati beberapa pemeriksaan dan administrasi seperti boardingpass maka kami  memasuki ruang tunggu menunggu pukul 15.30 WITA.

Saat yang di nanti tiba, panggilan di pengeras suara beberapa memanggil nomor penerbangan kami dengan nomor penerbangan untuk segera memasuki pintu keberangkatan. Pesawat sudah menanti kami, tempat duduk masing masing sudah ada nomornya.
Pukul 16.30 WITA. Akhirnya lepas landas si burung besi membawa terbang untuk mengantarkan kami menuju  Kota Banjarmasin.
Jamaah ziarah paling termuda ada 2 orang yaitu Hasan Haji dan Hilmi Ramadhan, masih berusia 8 tahun ke atas dan kesemua jamaah di perjalanan dalam keadaan sehat wal afiat, tidak ada yang muntah maupun sakit...alhamdulillah. Jamaah wanitanya juga sebanyak 2 orang yaitu istri dan ortunya dari Ustane Helman dari Banua Hanyar.

Selamat Jalan Pulau Jawa, selamat bertemu kembali kepulauan di Nusantara, tunggu kami akan datang mengunjungi. Indahnya Negeriku Indonesia tercinta



#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Kalimantan Tengah
Sampit Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur
20  s /d 22 April 2012 

Trip destinasi wisata religi  kali ini keliling mengunjungi Propinsi Kalimantan Tengah  masih bagian dari Pulau Kalimantan juga.

Assa`adah burdah community hss tak henti hentinya keliling nusantara, sebanyak satu buah mini bus lanjut kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Tim jelajah napak tilas penyebar agama islam negeri negeri nusantara; Pak Jamal, Azis,Ahmad Suhadi, Ustadz Abdul Azis,Ustani Hilman, Ustadz Syamsuddin, Arif Pranajaya Siahaan,Yurdanni,Paman Bada,Muhammad Iberahim dkk

Sejak pagi jum`at, semua kru assa`adah community sudah siap dilanjutkan perjalanan dengan santai namun pasti.

Jum`at,21 April 2012 M / 22 Jumadil Akhir 1433 H
Tak terasa mobil bus yang kami tumpangi sudah memasuki jantung kota Bumi Habaring Hurung Kotawaringin Timur Sampit. Menuju Pelabuhan Kota Sampit kampung ba amang di sekitar pelabuhan ada TPU untuk di kunjungi makam Habib Umar bin Husein Balghaist.

Berlanjut ke kampung Ketapang setelah dari kampung Ba amang, menuju jalan Ir.Juanda dekat dengan Puskesmas Ketapang, kami menziarahi beberapa para sadah bani alawiyyin kota sampit di antaranya;
-Habib Agil bin Hamid Alaydrus
-Habib Muhammad bin Ahmad Bahsin

Waktu kian menanjak tengah malam, mobil bus langsung tancap menuju Pantai Ujung Pandaran terletak di muara teluk sampit atau yang lebih dikenal dengan Sungai Mentaya. Pantainya masih asri dan unik karena salah satu bagian langsung menghadap ke laut Jawa dengan debur ombaknya yang besar, sedangkan bagian yang lain menghadap ke muara sungai mentaya dihiasi deburan ombak  yang gemerisik  menjadikan pantai ini menjadi indah dan sempurna. Lokasi Pantai Ujung Pandaran sekitar 45 Km sebelah selatan kota Samuda(ibukota kecamatan mentaya hilir selatan) atau kurang lebih  85 KM dari Pusat Kota Sampit Ibu kota Kabupaten kotawaringin timur, dekat dengan jalan lintas kuala pembuang(kabupaten seruyan).

Sabtu, 22 April 2012 M / 23 Jumadik Akhir 1433 H
Setelah tidur istirahat lumayan sedikit, kami berjamaah sholat subuh kemudian mandi dan sarapan di sekitar tempat penginapan kami. Tidaklah susah mencari tempat istirahat karena di tepi pantai banyak tersedia yang di kelola masyarakat untuk para pelancong menginap.

Semua kru assa`adah burdah community hss siap untuk jalan kaki saja mengunjungi maqbarah  makam aulia shalihin. Lumayan lelah untuk jalan kaki tiba di tempat makam. Kami langsung saja ziarah yang di isi dengan pembaacn kitab maulid simthud duror maulid habsyi ke makamnya Allimul Allamah KH.Abdul Hamid bin Mufti KH.Muhammad As`ad Al Banjary. Sungguh indah pemandangan menuju pemakaman beliau.

Beliau adalah Allimul Allamah KH.Abdul Hamid bin Mufti KH.Muhammad As`ad Al Banjary salah seorang buyut dari Syekih Muhammad Arsyad Al- Banjary atau Datu Kalampayan.

Rute selanjutnya menuju pondok pesantren darul amin jalan hm arsyad KM 3,5 Sampit. Ketibaan kami langsung saja menuju makamnya Ustadz KH.Abrar.

Minggu pagi rombongan kami tiba di rumah masing masing dengan selamat, selamat jalan kota sampit, sampai bertemu kembali kepulauan nusantara lainnya pulau yang indah dan elok untuk di datangi. Indahnya Negeriku Indonesia.

"Kenangan yang takkan terlupakan"

#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Sumatera Selatan
Palembang dan Kab Ogan Komering Ilir
21  s /d  25 Juli 2011 

Bumi Sriwijaya, Pariwisata Indonesia, dengan pesona kepulauannya membuat kami melancong ke pulau sumatra untuk hadir di event tahunan yang di selenggarakan Pariwisata Propinsi Sumatera Selatan serta unsur terkait lainnya.  Kegiatan rutin tahunan yang membuat kami ingin berhadir di acara religi, Ziarah Kubra Ulama Auliya Shalihin. Palembang Darusalam
 Bumi Sriwijaya

Kamis, 21 Juli 2011-19 Sya`ban 1432 H
Kunjungan hari pertama kami di Bumi Sriwijaya. Negeri Palembang Darussalam Propinsi Sumatra Selatan. Setelah melewati perjalanan selama 5 jam sejak dari berangkat Bandara Syamsuddin Noor Kalimantan Selatan dan transit di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, tepat siang hari lepas landas mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Propinsi Sumatra Selatan
Di luar bandara, kedatangan kami sudah di tunggu oleh salah seorang alawiyyin sriwijaya guna mengantarkan kami ke kampong Alkaff tempat rumah Ustadz Ahmad Assegaf. Jelang sore hari, kedatangan kami sudah di nanti nanti oleh Ustadz Ahmad beserta Alawiyyin lainnya terutama Habib Mukhsin Alkaff. Beliaulah yang nantinya menjadi guide kami selama berada di Negeri Hadramaut Atsany Palembang Darussalam Propinsi Sumatera Selatan.

Lelah dan capek tidaklah menyurutkan semangat kami untuk melangkahkan kaki di pulau Sumatra, keluar dari rumah langsung pamit untuk sowan dan ziarah ke beberapa makam aulia shalihin di sekitar perumahan yang kami tempati tersebut.
Kampung Alhaddad, kawasan seberang ulu, kami menziarahi makam yang pertama kami kunjungi Habib Soleh bin Ahmad Alaydrus terus sowan kerumah Habib…..yang di terima oleh keluarga besar Habib…., terumata Hubabah Syarifah Khadijah Al Muhdor, Beliau hubabah mendokan rombongan kami berdelapan orang supaya selamat diperjalanan saat ini sampai kerumah nantinya.

Tak terasa waktu sudah malam, saatnya kami istirahat untuk ikut acara hari esoknya yang sangat padat dan banyak kegiatan

Jum`at, 22 Juli 2011-20 Sya`ban 1432 H
Kesempatan langka, dapat bergabung sholat subuh berjamaah di Mushola Alkaff. Sepulang sholat kami berjalan beriringan mengitari pinggiran sungai musi yang berada di tengah kota Palembang. Setelah sarapan pagi, kami menuju pinggir sungai untu naik taksi klotok sungai untuk nyebrang ke Seberang Ilir Palembang, menuju jalan dr isa yang sebelumnya kumpul dulu di Mesjid Muttaqin Palembang. Di masjid tersebut di gelar pembacaan mauled habsyi serta tausiah oleh beberapa habaib dan kyai yang berhadir.

Selesai maulid dan tausiah, semuaa jamaah langsung keluar berbaur menjadi satu rombongan peziarah jalan kaki atau konvoi menuju makam Datuk Al Arifbillah Habib Agil bin Muhammad Binyahya.

Iring iringan peziarah jalan kaki di ramaikan dengan panji dan bendera beberama elemen yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan hari ini. Juga di awali dengan tetabuhan hadrah para muhibbin, alawiyyin muda kota sriwijaya dan semarak sholawat di kumandangkan.

Selesai dari jalan isa, konvoi jalan kaki melanjutkan estafet ke Pemakaman Keluarga Habib Ahmad bin Syech Shahab di kenal dengan Gubah Duku atau Lorong Gubah. Setibanya di Gubah Duku para tetamu penziarah kubra ulama auliya shalihin tahun 2011 propinsi sumatera selatan memasuki areal kompleks makam. Pertama di adakan acara Mauidhoh hasanah yang di sampaikan beberapa penceramah dari luar kota Palembang, pada saat itu giliran pertama Habib Ahmad Al haddad dari Jakarta yang memberikan pencerahan dilanjutkan habaib lainnya. Rombongan Jamaah Assa`adah Burdah Community HSS menyempatkan berziarah ke makam beberapa Ulama Perintis Pendakwah di Kota Palembang di antaranya kemakam;
-Al Quthub Habib Ahmad bin Syech binshahab
-Habib Abdullah bin idrus binshahab
-Habib Muhammad bin Husein binshahab
-Habib Ahmad bin Abdurrahman Al-Khirid
-Habib Abdullah bin Ahmad Alkaff(Dolah Iman)
-Habib Abdurrahman bin Ahmad Hamid Al_-Hamid
-Habib Muhammad bin Zein binshahab
-Habib Syech bin Ali Alkaff
-Habib Hamid bin Umar Al bar
- Habib Muhammad bin Hamid BSA
-Habib Ali bin Abdurrahman Al Musawa(pendiri Darul Ulum di Mekah)
-HAbib Ali bin Alwi binshahab(Habib Ali Jenggot Habang)
-Habib Ali bin Abu Bakar Alkaff(Kyai Yayik)
-Habib Ahmad bin Abdurrahman Al –Gadry(Keluarga Sultan Pontianak)
-Habib Umar bin Hud Assegaf(Habib Singapora)

Sabtu, 23 Juli 2011-21 Sya`ban 1432 H
Setelah sholat subuh berjamaah di Mushola Alkaff, kami keluar mencari sarapan pagi. Tak jauh dari kami menginap ketemu dan berkunjung kerumahnya Al Quthub Habib Ahmad bin Hamid Alkaff. Kedatangan kami disambut oleh para keturunan beliau, diantaranya Habib Husni Alkaff. Kami berombongan di suguhkan makanan khas Palembang,Empek empek Palembang. Palembang asal mula empek empek sampai terkenal di Nusantara. Namanya tinggal di Palembang rugi tidak memakan di aslinya asalnya pembuatan empek empek.

Setelah dari rumah Al quthb habib Ahmad bin Hamid Alkaff kami menuju perkumpulan titik masa konvoi yang arak arakan menuju Gubah Telaga Sewidak 14 Ulu Seberang Ulu Palembang. Di kompleks makam ini kami menziarahi beberapa Ulama Auliya Shalihin Penyebar Agama Islam di tanah Sriwijaya;
-Al quthb Habib Ahmad bin Hamid Alkaff(Habib Ahmad Wali)
-Habib Ahmad bin Hasan Alhabsyi
-Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi(Habib Ali Ngantuk)
-Habib Husein bin Ahmad Alkaff
-Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar
Perjalanan Jauh dari HSS ke Palembang

Selanjutnya menuju pemakaman keluarga Gubah Kenduruan ke makam Habib Ali bin Salim Al Madihij. Terus berlanjut ke makam Kyai Kemas Haji Abdullah bin Muhammad Azhari(Kyai Pedatuan) di Gubah Kyai Pedatuan selanjutnya menuju Gubah Gundul ke makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Alhabsyi lanjut lagi ke makam Habib Ali bin Alwi bin sohiburrotib Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad di Gubah Babussalam jalan jendral ahmad yani 16 Ulu Seberang ulu Palembang. Setelah menziarahi cucu sohiburrotib maka di teruskan ke makam Habib Alwi bin Syech Assegaf Gubah Babussalam.

Para peserta ziarah kubra ulama auliya shalihin duduk kumpul bersama di aula kompleks assegaf untuk ikut sebuah acara yang di gelar disana. Selesai acara rombongan Assa`adah Burdah Community HSS naik taksi air menuju Pasar Palembang dekat Jembatan yang terkenal di Nusantara. Kami sekalian mencari cendera mata souvenir untuk keluarga di Banjarmasin.

Setelah selesai keliling Pasar Tradisional Palembang, menu utama khas Palembanglah pilihan makan siang dengan bumbu yang gurih dan pedas sudah kami cicipi.

Setelah dari Pasar Tradisional, kami naik beca menuju Jembatan Ampera untuk mengabadikan kenang kenangan pernah melangkahkan kaki di Bumi Sriwijaya Palembang Darussalam. Selesai foto foto an rombongan menuju Mesjid Jami Sungai Lumpur
 Mesjid Jami Sungai Lumpur terletak di jalan KH. Abdullah Azhary, 11 Ulu seberang Ulu II
yang katanya masjid tertua di Palembang dan didirikan para salaf sholihin terdahulu.
Juga mengunjungi Mesjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin yang letaknya di jantung kota. Mesjid Agung adalah Mesjid terbesar dan jadi landmark Kota Palembang.
Mesjid ini awalnya dinamai Mesjid Sultan, yang terkenal di nusantara sampai keluar negeri. orang belum dianggap  ke Palembang kalau belum mengunjungi mesjid Agung ini. Mesjid ini di bangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I
Kami kembali lagi ke rumah tempat beristirahat menunggu waktu isya selesai dengan tujuan hadir di acara Tausiah di Pondok Pesantren Ar Riyadh Palembang.


Minggu, 24 Juli 2011 M / 22 Sya`ban 1432H
Napak Tilas para Perintis Penyebar Agama Islam di Nusantara. Hari terakhir penyelenggaraan Ziarah Kubra Ulama Aulia Shalihin Palembang Darussalam Propinsi Sumatera Selatan. Semua peserta konvoi kumpul di ………untuk menuju kelurahan 5 ilir boom baru/seberang ulu Palembang, menziarahi makam Habib Pangeran Syarif Ali bin Abu Bakar BSA Gubah Pangeran Syarif Ali, ziarah ke makamnya Habib Umar bin Alwi bin Zain bin shahab dalam lingkungan gubah pangeran syarif ali. Peserta konvoi ziarah pejalan kaki bergerak menuju kelurahan 3 ilir boom baru /seberang ulu gubah kawah tengkurap menziarahi makam;
- Habib Muhammad bin Ahmad bin Idrus Alhabsyi>>>orang tua Habib Noh Singapura
-Habib Ahmad bin Idrus bin Hadi Alhabsyi>>>> kakek habib noh Singapura
-Habib Syeikh bin Abdullah Alhabsyi
-Hubabah Syarifah Sidatunnisa binti Abdullah Almadihij
-Hubabah Aisyah Baraqbah
-Habib Abdullah bin Agil Almadihij
-Habib Agil bin Alwi Almadihij
-Pangeran Nato Diraja
-Pangeran Citro Adiningrat bin Ratu Husein
-Sultan Mahmud Bahaudin
-Al arifbillah Habib Muhammad bin Ali Alhaddad
- Sultan Mahmud Badaruddin
-Al Arifbillah Sayyid Idrus bin Abdullah Alaydrus
-Al Arifbillah HAbib Muhammad bin Yusuf Al-Angkawi
-Al Arifbillah Habib Abdurrahman bin Husein Alaydrus(Maula Tatoqooh)
-Sultan Ahmad Najamuddin I
-Sultan Ahmad Najamuddin II
Iringan peziarah dilanjutkan lagi menuju kelurahan 3 ilir boom baru/seberang ulu tepatnya kawasan pelabuhan dikenal Gubah Kambang Koci. Disini bermakam banyak para aulia penyebar agama islam di Sumatra di antaranya;
-Habib Ali bin Abu Bakar Alkaff
-Habib Abu Bakar bin Ahmad Alkaff
-Habib Ja`far bin Muhsin Alatos
-Habib Ali bin Ahmad Alhadi
-Habib Ali bin Alwi Alkaff
-Habib Abu Bakar bin Abdullah Alkaff
-Habib Ahmad bin Ali Alkaff
-Habib Ahmad bin Abu Bakar Alkaff
-Habib Abu Bakar bin Alwi Alkaff
-Habib Umar bin Ali Junaid
-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al khirid
-Habib Muhammad bin Muhsin Alaydrus
-Habib Ali bin Muhammad Ba`bud
-Habib Abbas bin Hasan As satiriy
-Habib Abdul Qadir bin Hasan almusawa
-Habib Umar bin Hasan alatos
-Habib Hasan bin Husein Al Qadri
-Habib Idrus bin Abdullah Aljufry
-Habib Syeikh bin Hasan alhabsyi dan masih banyak para auliya shalihin lainnya yang tidak bias semuanya disebutkan.
Assa`adah Burdah Community HSS Thn 2011 Hadirrr..

Proses puncak acara di mulai dengan pembacaan mauled simthudduror di tengah tengah makam gubah kambang koci di teruskan mauidhoh hasanah oleh beberapa tetamu dari luar Sumatra di antaranya Habib Riziq bin Shihab dari Jakarta. Jelang siang acara puncak selesai. Maka kamipun pulang menuju tempat rumah guna istirahat bentar menunggu jemputan untuk ke Kabupaten Muara Ogan Ilir menziarahi makam KH.Abdul Hamid bin Mahmud yang berada disamping Mesjid.
Mesjid Ki Merogan didirikan pada tahun 1890M.
Para penjiarah menuju muara ogan menaiki kapal pesiar buat penumpang sangat banyak. Dalam kapal di isi dengan tausiah beberapa tetamu yang sudah di atur oleh panitia.
                                                                                           
Senin,25 Juli 2011 M /  23 Sya`ban 1432 H
Setelah sholat subuh, rombongan kami sebanyak 8 orang dari kota Kandangan siap siap menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin untuk lepas landas menuju kota Jakarta. Tak lama di ruang tunggu akhirnya berangkat jua menuju Jakarta. Kedatangan kami di bandara Soekarno Hatta sudah di tunggu oleh Ami Umar Balghoist, beliaulah yang nantinya didaulat menjadi guide sekalian driver kami keliling kota Jakarta dan sekitarnya.

Mobil yang di setir oleh Ami Umar menuju Mesjid Al Mukarramah kelurahan ancol kampong bandan Jakarta Utara. Disini kami menziarahi beberapa makam aulia shalihin perintis penyebar agama islam tanah betawi. Di antaranya ;
-Habib Ali bin Alwi bin Abdurrahman Asy Satiry
-Habib Muhammad bin Umar Al-Qudsyi
-Habib Ali bin Abdurrahman Ba`Alawy

Dikenal dengan “Keramat Kampung Bandan Jakarta” .
Sepulang dari kampong bandan, mobil kami menuju ITC manga dua menziarahi makam ;
-Habib Alwi bin Ahmad Jamallullail
-Habib Abu Bakar bin Alwi Jamalullail

Kemudian berangkat lagi menuju makam Gubah Tanjung Priok atau Mbah Priok makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad di kawasan terminal peti kemas koja kecamatan koja tanjung priok Jakarta utara.

Rombongan jalan lagi menuju belakang hotel sofyan daerah cikini Jakarta pusat atau jalan cikini raya menziarahi makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Alhabsyi.

Terus lagi menuju Mesjid Abidin jalan Mesjid Abidin Pondok Bambu Jakarta Timur,menziarahi makam;
- Mufti Betawi Habib Usman bin Abdullah bin Agil bin Yahya.
-Habib Abdul Qadir bin Usman Banahsan
-Habib Umar bin Usman Banahsan
-Habib Muhammad bin Alwi Alaydrus
-Habib Syech bin Muhammad Alatos
-Habib Musthofa bin Ahmad Banahsan

Selesai dari pondok bamboo ami umar mengantarkan lagi rombongan kami ke belakang kalibata, Mall kawasan Pasar Minggu Jakarta selatan Jalan Rajawali I menziarahi makam;
- Gubah Habib Kuncung Habib Ahmad bin Alwi Alhadad
-Habib Abdullah bin Jafar Alhaddad
-Habib Abdullah Sami bin Husein Alatos
-Habib Husein bin Umar Alatos
-dan para Habaib Ulama Auliya Shalihin lainnya,

Tak terasa malam sudah mencapai pukul sepuluh, kami baru saja tiba di Gubah Al Hawi Condet  Mesjid Al Hawi,menziarahi makamnya;
-Habib Husein bin Ahmad bin jindan
-Habib Muhsin bin Muhammad alatos
-Habib Salim bin Ahmad bin jindan
-Habib Umar bin Muhammad Alatos
-Habib  Ali bin Husein Alatos

Selasa,26 Juli 2011 M / 24 Sya`ban 1432 H
Setelah istirahat tidur di Villa kawasan Puncak pagi harinya kami berangkat lagi menuju pemakaman Lus-Jalan Layungsari atau lulungup rt 6 kelurahan empang bogor menziarahi makam;
Sayyidiy walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf(Habib Bukit Duri).

Tak jauh dari pemakaman lus, kami tiba di masjid an nur, kompleks makam Habib Abdullah bin Muksin Alatos.

Selesai dari bogor, kami mampir di depok mengunjungi masjid kubah emas untuk istirahat dan sholat. Siang hari rombongan di antar ami umar menuju bandara soekarno hatta guna kepulangan manuju Banjarmasin. Perjalanan enam hari dengan beberapa kota dan propinsi di nusantara. Wisata religi nusantara. Selamat bertemu kepulauan nusantara lainnya. Kami akan datng mengunjungimu. Sungguh indah Negeri Indonesia kaya raya akan alam dan keindahannya


#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan gabung ke Majlis Taklim RGA ke Malaysia dan Singapura
20  s /d  22 Juni 2011 

Setelah kedatangan dari Kota Samarinda dan Tenggarong Propinsi Kalimantan Timur, enam bulan yang telah lewat, kali ini tim assa`adah burdah community hss gabung ikut rombongan majlis taklim raudhatul ganna annabawiah hss pimpinan ustadz KH.Ahmad Sairaji Fandi Kandangan. Sebanyak 51 orang berangkat dari kota kandangan menuju Bandara Syamsuddin Norr Banjarbaru. Dengan perasaan gembira karena tim baru pertama kali bepergian keliling nusantara keluar dari Negara Republik Indonesia NKRI.

Senin, 20 Juni 2011 M / 18 Rajab 1432H
Akhirnya, rombongan tiba di Bandara Kuala Lumpur internasional (Lapangan terbang  Antarabangsa KLIA sepang. Kedatangan kami sudah di tunggu beberapa kenalan Syeikh KH Ahmad Sairaji. Dengan Acara Penyambutan resmi dari beberapa Datuk. Selama beberapa hari di Malaysia kami menginap di Hotel.....

3 jam 2 menit bus yang membawa peserta wisata religi dan silaturrahmi keluar bandara KLIA menuju Negeri Johor ke TPU "Bukit Cermai" Batu Pahat akhirnya tiba dengan selamat. Pertama mengunjungi rumah salah seorang ulama shalihin yang berada dekat "Mall Batu Pahat" rumahnya Habib Ali bin Ja`far bin Ahmad Alaydrus yang sering di sebut Habib Ali Batu Pahat.
Beliau seorang ulama bahwa zaman yang sudah amat maju ini orang masih bisa hidup zuhud dan tawadhu. Dalam kesederhanaannya, ia mengarungi  hidup dengan tegar. Beliau adalah ahlaknya amat luhur  dan mulia. Beliau kelahiran Puwakarta Indonesia.

Kedatangan kami ke rumah Habib Ali Batu Pahat di sambut kerabat dekatnya. Setelah lama dalam rumah maka rombongan ddi antar menziarahi makam Habib Ali Batu Pahat yang berada di TPU Bukit Cermai.

Rombongan berangkat dari Indonesia selain di pimpin Syaikh KH.Ahmad Sairaji juga di dampingi Habib Abdullah Al Muhdor dari Mekah dan Habib Ahmad Baraqwan dari Bondowoso, Habib Sulaiman Umar Bahasyim

Keluar dari Kota Batu Pahat Negeri Johor, bus berjalan lagi menuju perbatasan antarbansa dengan Singapura, kami tidur inap di Hotel di Johor untuk istirahat.

Selasa, 21 juni 2011 M / 19 Rajab 1432 H
Setelah dapat makan siang dari Hotel, bus berangkat membawa kami melintasi kanor imigrasi antarabangsa menuju Negeri Singapura.

Akhirnya, perjalanan kami tiba juga di "Kota Singa" Negeri Singapura, Negara Pulau dilepas ujung selatan semenanjung malaya. Negara ini terpisah dari  Malaysia oleh Selat Johor di utara dan dari Kepulauan Riau, indonesia oleh selat singapura di selatan.

Mobil bus menuju Mesjid Haji Muhammad Saleh Jalan Palmer Bukit Palmer, di ketinggian sebuah bukit terlihat bangunan yang dikelilingi taman asri,bersih dan tentram. Dari jalan Palmer, semua tampak jelas . Burung burung merpati yang bebas beterbangan atau bertengger di sekitarnya menambah kesejukkan suasana di tengah kesibukan  Bandar raya Negeri Singa. Setiba di Mesjid, satu persatu menaiki 49 anak tangga menuju makam Habib Noh bin Muhammad Al-Habsyi. Keramat Habib Noh di bangun pada tahun 1890 oleh Sayyid Muhammad bin Ahmad Assegaf.

Selesai mengunjungi Mesjid Palmer, rute selanjutnya bus menuju maskot kota Singapura "Patung Merlion"

Patung Merlion merupakan ikon wisata  Singapura yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung. Bus menuju Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur.

Rabu,22 Juni 2011 M  / 20 Rajab 1432 H
Pagi hari di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur kami jalan jalan menuju Gedung Kembar Petronas, icon negeri Malaysia dan mengunjungi silaturrahmi ke rumah beberapa kenalan rekan Syaikh KH.Ahmad Sairaji di antaranya Datuk khalid dan Siti Nurhaliza.

Jalan jalan ke Lapangan Merdeka, Berbelanja di pasar Wang mencari soevenir untuk keluarga di Indonesia. Dan akhirnya kembali lagi pulang ke Indonesia naik jalur udara. 
Selamat Jalan Negeri Malaysia dan Singapura ....Kami akan datang lagi di Kepulauan Nusantara Lainnya


#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Propinsi Kalimantan Timur
Samarinda dan Tenggarong
28  s /d  30 Januari 2011 

PESONA INDONESIA Destinasi wisata religi mengelilingi bumi Kalimantan bagian timur tepatnya di Propinsi Kalimantan Timur. Napak Tilas Penyebar Agama Islam di Borneo.
Rombongan Assa`adah Burdah Community HSS sebanyak 30 Orang menggunakan sarana mobil colt L-300 sebanyak 2 buah  tepat pada hari Jum`at  melangkah menuju Kota Samarinda. Kedatangan kami pada tengah malam jelang subuh setelah berangkat dari Kota Kandangan pukul 09.00 pagi. Karena lamanya perjalanan dalam mobil membuat kami langsung istirahat menunggu waktu pagi harinya.

Sabtu, 29 Januari 2011M -24 Safar 1432 H
Setelah sarapan pagi di sebuah rumah kenalan salah seorang jamaah yang ikut posisi kami berada di Samarinda Seberang. Mobil sudah siap mengantar ke Jalan Pangeran Suryanata Kelurahan Air Putih Kota Samarinda. Dengan semangat menjelajahi keliling kota Samarinda dan sekitarnya semua jamaah semangat ruar biasa. Tak jauh dari rumah kami inap, yang pertama kami kunjungi adalah makam Habib Ali bin Abdullah Bahasyim. Dekat dengan sebuah Pasar .

Rute selanjutnya menuju kompleks kerajaan Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana  Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kertanegara.
Hampir beberapa jam akhirnya mobil kami berhenti di depan sebuah makam Habib Hasyim bin Musyaiyah bin Yahya yang bergelar Habib Tunggang Parangan . Dekat makamnya ada juga makam Raja Sultan Aji Mahkota Kerajaan Kutai Kertanegara. Setelah dari Kutai Lama rombongan menuju TPU.Gunung Lalang Kelurahan Melayu menziarahi salah seorang Ulama yang berasal dari Kalimantan Selatan, Allimul Allamah KH.Datu Tolhah Al Banjary.

Setelah selesai ziarah, mobil 2 buah rombongan jalan lagi menuju TPU Kelambu Kuning masih dalam kota Tenggarong. Di sini kami menziarahi makam Habib Muhammad bin Ali bin Hasan Binyahya yang di kenal dengan Pangeran Noto Igomo. Keluar dari TPU Kelambu Kuning dilanjutkan ke kompleks museum Tenggarong… disini kami bias istirahat sambil melihat situs sejarah cagar benda pusaka dan situs dilindungi pemerintah. Dalam lingkungan museum kami menziarahi makam HabibMuhammad bin Saleh Binyahya.
Sabtu sore jelang malam minggu, bakda sholat isya satu buah mobil kami menuju wadah perkumpulan Alawiyyin Kota Samarinda, dengan di pandu Oleh Habib Riduan bin Muhrad Alkaff wartawan salah satu terbitan kota Samarinda. Nampak pada pertemuan mingguan tersebut berhadir para sesepuh dan pemuda alawiyyin nya, kami satu persatu memperkenalkan diri.

Minggu, 30 Januari 2011 M-25 Safar 1432 H
Sebelum keluar dari Kota Samarinda, rombongan menyempatkan mampir ke Mesjid  Islamic Center Samarinda . Di tepian sungai Mahakam banyak di jual makanan cemilan khas samarinda, gabin dan amplang, masing masing membeli kue tersebut yang terkenal enak dan renyah.
Assa`adah Burdah Community HSS Mesjid Islamic Center Kaltim

Senin, 31 Januari 2011 M-26 Safar 1432H
Pagi jam 09.00 akhirnya tiba dengan selamat di Kota Kandangan, walaupun lelah namun terbayar dengan terkabul hajat sampai menjelajahi kota Samarinda dan Tenggarong.

Sampai jumpa nanti kota kota di Nusantara, sungguh Indah Negeri Indonesia kaya akan tradisi budaya dan arifan lokalnya


#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Kabupaten Tapin,
Kabupaten Pulau Laut, Kab Tanah Bumbu ,Kab Tanah Laut dan 8  s /d  9 Mei 2010 

Naik satu buah Bus, kali ini rute perjalanan cukup jauh mengunjungi beberapa makam ulama shalihin di kalimantan selatan :

-Habib Musthofa bin Sultan Syarif Ali Alaydrus di Sawang Kab Tapin
-Habib Harun bin Abdurrahman Bahasyim di Ponpes Al Hasyimiah di Kintab Kab Tanah Laut
-Sultan Syarif Ali bin Abdurrahman Alaydrus di Angsana Kab Tanah Bumbu
-Datu Pagatan di Kab. Tanah Bumbu
-Guru Dahlan di Cantung Kab Pulau Laut
-Habib Umar bin Sultan Syarif Ali Alaydrus di Tarjun Kab Pulau Laut

#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke Kab Banjar, Kab Tanah Laut dan Kota Banjarmasin
1 Nopember 2009 

Rombongan assa`adah burdah community kandangan, berjalan menuju Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, di kawasan Cempaka Kota Banjarbaru kami mampir menuju makam Syarifah Badrun Al Hasany. Sebelumnya kami sudah menziarahi makam makam para sholihin kota Martapura di antaranya Datu Kalampayan, KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul), Habib Zein Alhabsyi.

Rombongan akhirnya tiba juga di Batutungku Kab Tanah Laut untuk mengunjungi makam seorang ulama kelahiran Hadramaut, AlHabib Muhammad bin Abdullah Al Attas

#Catatan Perjalanan Assa`adah Burdah Community Kandangan ke 
Kab HST, Kab Balangan dan Kab HSU
1 Maret 2008

Perjalanan perdana jamaah assa`dah burdah community kandangan yang pertama adalah menuju kota Barabai Kab HST, rihlah perdana rombongan naik roda dua beriringan jalan bersama.

Sampai di Kota Barabai langsung ke Turbah Alawiyyin mengunjungi makam ulama kelahiran Hadramaut, wulayti. Habib Muhdar Bin Syeikh Abu Bakar Bin Salim di Manjang
-Habib Ali bin Alwi Alhabsyi di Turbah Alawiyyin Manjang
-Habib Abdullah bin Umar Al Ba`bud di Turbah Alawiyyin Manjang
-Habib Muhammad bin Iberahim bin Umar bin Syeikh Alhabsyi di TPU Manjang
-Habib Abdurrahman bin Abbas Alkaff di Gunung Pandau Paringin Kab Balangan
-Habib Abdurrahman bin Abdullah Alkaff di Baruh Panyambaran Halong Kab Balangan
-Habib Muhran bin Muhdar bin Hasyim Alkaff di Panangkalaan Amuntai Kab HSU


Selesai mengunjungi beberapa makam ulama dan tuan guru, rombongan makan siang di tepian sungai Amuntai, menu khas amuntai bebek bakar

###########################



 .  


  
Pesona Indonesia dalam Wisata Religi & Jejak Islam kali ini sangat banyak peminatnya di karenakan pulau ini sudah kesohor di dunia 
Jelang maghrib, dengan membawa koper dan tas serta bag oleh oleh kami di antar Pak Arif Fadli ke Terminal Bus. Bus akan berangkat sebentar lagi dengan tujuan Banjarmasin.